SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencopotan alat peraga kampanye (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pilkada Gunungkidul dikeluhkan oleh kontestan karena alat peraga belum terpasang hingga hari ke empat masa kampanye

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Gunungkidul hari ini akan melayangkan surat resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui perkembangan pengadaan alat peraga dan bahan kampanye. Langkah itu diambil sebagai bentuk tindak lanjut atas keluhan dari tim sukses pasangan calon.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Anggota Panwaslu Gunungkidul Divisi Pengawasan Budi Haryanto mengakui, jika pihaknya mendapatkan keluhan dari beberapa pasangan calon. Inti dari aduan tersebut untuk mempertanyakan kenapa hingga hari keempat kampanye belum ada satupun alat atau bahan kampanye yang dipasang KPU.

“Kemarin [Sabtu, 29/8/2015] beberapa timses pasangan mulai mempertanyakan keberadaan alat peraga dan bahan kampanye yang disediakan negara,” kata Budi saat dihubungi awak media, Minggu (30/8/2015).

Dia menjelaskan, dalam aduan tersebut, timses pasangan calon mengaku dirugikan dengan kejadian ini. Terlebih lagi sesuai aturan yang berlaku, ruang gerak pasangan untuk pengadaan alat peraga itu juga sangat terbatas.

Calon masih diperbolehkan membuat alat peraga, dengan catatan selain fasilitas yang diberikan KPU. Selain itu, jumlah nominal pengadaan yang diperbolehkan tidak melebihi dari Rp25.000 per item.

“Berhubung ada fasilitas negara, harusnya alat-alat itu sudah ada sejak hari pertama kampanye. Tapi faktanya, hingga sekarang belum ada satu pun yang terpasang,” ungkap Budi menirukan keluhan dari timses.

Lebih jauh dikatakan Budi, selain surat resmi sebagai bentuk peringatan awal, Panwaslu juga akan melakukan audiensi dengan KPU. Pertemuan tersebut dilakukan untuk mengetahui permasalahan sebenarnya mengenai pemberian fasilitas dalam berkampanye.

“Ada beberapa informasi yang berkembang di masyarakat dengan versi yang berbeda. Jadi lewat pertemuan itu, kami ingin tahu yang sebenarnya seperti apa?” ujar Budi.

Terpisah, Ketua KPU Gunungkidul Mohammad Zainuri Ikhsan mengakui sudah menyampaikan ke timses pasangan jika pengadaan alat peraga dan bahan kampanye ada sedikit keterlambatan. Namun demikian, Ikhsan tidak mengetahui apakah informasi tersebut sampai di masing-masing calon atau tidak.

“Harusnya semua sudah pada tahu, karena informasi ini diberikan satu hari sebelum kampanye damai dilakukan. Ke depannya, jika ada koordinasi lagi kami akan langsung mengundang ketua timses guna menjamin informasi yang disampaikan sampai ke pasangan,” tutur Ikhsan.

Dia menegaskan, KPU tetap serius dalam penyelenggaraan pilkada. Hanya saja, sambung Ikhsan, pengadaan alat peraga dan bahan tidak bisa langsung jadi karena butuh proses pencetakan, terlebih lagi saat penyerahan desain, ada dua pasangan yang terlambat menyerahkan berkasnya.

“Otomatis berpengaruh terhadap pencetakan, tapi mudah-mudahan di tanggal 2 September ini sudah jadi, sehingga bisa segera dipasang. Rencananya besok [hari ini] kami juga akan mengecek perkembangan pencetakan,” kata Ikhsan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya