SOLOPOS.COM - Djangkung Sujarwadi-Endah Subekti Kuntariningsih saat mengendarai gerobak sapi saat akan mendaftar calon kepala daerah di Kantor KPU Gunungkidul, Senin (26/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Pilkada Gunungkidul untuk kubu Djangkung-Endah memiliki strategi sendiri.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kandidat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Djangkung Sudjarwadi dan Endah Subekti Kuntariningsih, mengincar potensi suara dari pemilih pemula dalam Pilkada 2015 Kabupaten Gunungkidul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diperlihatkan melalui acara ‘Mubeng Cakruk’ di bekas bangunan kompleks terminal Wonosari pada Rabu (19/8/2015) malam. Meski demikian, Bakal Calon Wakil Bupati dari PDI P, Endah Subekti Kuntariningsih yang hadir dalam kesempatan tersebut enggan secara terbuka mengatakan bahwa kegiatan itu bermaksud untuk mendulang suara dalam Pilkada.

Ia memilih hanya tersenyum. Menurut Endah, ada kaitannya atau tidak, anak muda maupun komunitas harus memiliki wadah yang tepat supaya tidak liar dan dikawal untuk beraktivitas ke arah positif.

“Wadah bagi anak muda menjadi tugas pemerintahan baru nanti, keberadaan taman budaya menjadi tempat untuk berekspresi,” ungkapnya, Rabu.

Ia memaparkan, keberadaan pemilih pemula di Gunungkidul tidak boleh hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat. Keberadaan anak muda jika tidak ditangani secara serius cenderung liar.

“Masa muda hanya sekali seumur hidup. Maka tugas kita sebagai pemimpin adalah memberi teladan yang baik serta menjawab keluh kesah mereka,” tambahnya.

Disinggung pandangan mengenai sosok pemimpin, Endah menyatakan, seorang pemimpin harus mengayomi seluruh kalangan, dan mampu memberi solusi ketika muncul permasalahan.

“Saya melihat potensi positif anak muda belum mendapat tempat, karena itu kami menghendaki Gunungkidul memiliki taman budaya,” ujarnya.

Agenda Mubeng Cakruk diklaim menjadi pertama kali digelar dan sedianya dilaksanakan hingga ke pelosok desa. Pada kegiatan tersebut hadir sejumlah komunitas seperti komunitas BMX, music reggae, komunitas mural dan masih banyak lagi.

Terpisah, saat ditanya mengenai jumlah potensi pemilih pemula di Gunungkidul, Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Humas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul, Yudha Ayu Mindarsih mengatakan bahwa jumlah pemilih pemula belum dapat dipastikan.

Meski sebelumnya ia menyatakan ada sekitar 4.000 pemilih pemula, pihak KPU masih menunggu hasil rekapitulasi coklit dan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk dapat mengungkapkan jumlah yang valid.

Pemilih pemula adalah mereka yang berusia 17 tahun pada hari pencoblosan atau yang sudah menikah dan tercatat dalam DPT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya