SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA–Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali membantah bahwa dukungannya pada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI Jakarta karena adanya mahar politik dan janji dapat sejumlah jabatan.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Pernyataaan itu disampaikan Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddik, Rabu (29/8/2012) terkait kian panasnya persaingan di antara kandidat calon gubernur DKI Jakarta putaran kedua. Dia menegaskan bahwa keputusan partainya mendukung calon dari Partai Demokrat itu karena semata-mata komitmen Fauzi untuk tetap memimpin Jakarta selama lima tahun mendatang.

Menurut Mahfud, PKS sebenarnya juga melakukan pembicaraan dengan Joko Widodo alias Jokowi yang menjadi pemenang Pemilukada putaran pertama. Namun Mahfud menilai Jokowi tidak bisa menunjukkan komitmennya untuk tetap memimpin Jakarta selama satu periode penuh.

Selain membantah adanya mahar politik itu, politisi PKS yang sekarang menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR itu mengaku sangat aneh kalau PKS minta jabatan setingkat Kepala Dinas DKI Jakarta. “Aneh kalau kami dituduh mendukung Foke karena akan mendapatkan bebarapa jabatan Kepala Dinas. Kepala Dinas di pemerintah daerah itu PNS dan PNS aktif tidak boleh berpolitik, ” ujarnya. Menurutnya sangat tidak mungkin mendudukkan politisi menjadi Kepala Dinas.

Mahfudz menegaskan partainya bukan tidak punya alasan untuk meninggalkan dukungannya dari Jokowi. Alasan utama, ujarnya, PKS meragukan komitmen Jokowi untuk menuntaskan jabatannya.
“Karena kita tidak mau nanti dukungan kita menjadi sia-sia karena bisa saja nanti baru satu tahun menjabat Gubernur, dia meninggalkan jabatannya,” kata Mahfudz. Menurutnya, koalisi juga harus disertai dengan komitmen untuk mengawal kontrak politik.
Bukankah PKS pernah mendukunhg Jokowi dalam Pemilihan Wali Kota Solo? Mahfudz tak menampik hal itu. Alasannya, karena PKS menganggap gagasan Jokowi untuk memperbaiki Solo dianggap sangat bagus. Namun PKS justru kecewa karena Jokowi mengincar jabatan lebih tinggi, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya