SOLOPOS.COM - Polisi dan petugas KPU mengecek surat suara yang telah tiba di KPU Boyolali, Senin (21/11/30215). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali, KPU telah menerima surat suara dari percetakan.

Solopos.com, BOYOLALI–Sedikitnya 760.753 lembar surat suara Pilkada Boyolali 2015 tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali, Rabu (11/11/2015) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Surat suara tersebut dikirim langsung dari salah satu perusahaan percetakan di Kudus dengan pengawalan aparat. Jumlah surat suara yang dikirim ke KPU sesuai dengan angka daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Boyolali 2015 ditambah 2,5%.

Namun demikian, KPU Boyolali masih menunggu pencetakan surat suara sesuai dengan jumlah DPT dengan perbaikan (DPTb1) yang angkanya mencapai 2.354 pemilih.

Surat suara sebanyak itu akan disusulkan kemudian. Seperti diketahui, berdasarkan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), DPTb1 boleh dimasukkan dalam DPT dengan tujuan menjamin hak konstitusi seluruh warga yang mempunyai hak pilih. DPTb1 akhirnya dimasukkan sebagai DPT karena jumlahnya cukup banyak. KPU khawatir terjadi kekurangan surat suara saat pemungutan, 9 Desember mendatang.

Terkait jumlah DPTb1 yang cukup banyak, Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Hardjono, mengakui sebelumnya ada kendala yang ditemui penyelenggara di tingkat bawah khususnya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Dalam perkembangannya, DPT Pilkada Boyolali hanya bertambah 50 pemilih dari daftar pemilih sementara (DPS). Namun, saat perbaikan DPT, justru ada tambahan pemilih hingga mencapai 2.354 pemilih.

“Kenapa yang 2.354 pemilih ini tidak terkaver saat pencocokan dan penilitan DPS menjadi DPT, memang kami akui ada kendala. Mayoritas PPK dan PPS adalah orang-orang baru yang belum pernah menangani pemilu,” kata Siswadi.

Anggota KPU Boyolali, Pargito, menyampaikan kedatangan logistik pilkada berupa surat suara akan ditindaklanjuti dengan penyortiran dan pelipatan surat suara yang akan dimulai pekan depan. Untuk saat ini, surat suara masih disimpan di salah satu gudang di Kantor KPU Boyolali.

“Pengamanan jelas ada karena selama ini Kantor KPU Boyolali setiap harinya sudah ada dua aparat yang berjaga,” kata Pargito, kepada Solopos.com, Kamis (12/11/2015).

Selain surat suara, KPU juga mulai mempersiapkan logistik pemilu lainnya seperti kotak suara, bilik suara, formulir-formulir, termasuk tinta, paku, dan busa untuk alas mencoblos. Kotak suara yang digunakan adalah kotak suara inventaris KPU yang sudah pernah dipakai pada pemilu sebelumnya. KPU memiliki sekitar 10.000 kotak suara. Untuk Pilkada 2015, KPU hanya membutuhkan sekitar 2.000 kotak suara.

Untuk bilik suara, KPU menyiapkan empat bilik untuk tiap TPS atau total 5.036 bilik suara. “Kami akan maksimalkan empat bilik suara per TPS. Harapannya, pemungutan suara bisa selesai tepat waktu mengingat satu TPS bisa mencapai 800 pemilih,” imbuh Pargito.

Setelah semua logistik dinyatakan lengkap, KPU mulai mempersiapkan jadwal distribusi logistik. Rencananya, distribusi logistik dilakukan per daerah pemilihan.
“Ada rencana kami akan menggandeng PT Pos Indonesia untuk distribusi agar lebih aman. Kami juga meminta PPK dan PPS mulai menyiapkan gedung yang representatif untuk menyimpan logistik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya