SOLOPOS.COM - Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Hardjono (tengah), menandatangani penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Boyolali 2015 seusai rapat pleno di Aula KPU Boyolali, Jumat (2/10/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali, KPU gandeng empat panelis dari akademisi UNS Solo.

Solopos.com, BOYOLALI–Setelah ditunda dalam kurun waktu yang cukup lama, debat calon bupati dan wakil bupati (cabup cawabup) Boyolali akhirnya siap digelar, di Gedung IPHI Boyolali, Sabtu (31/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali telah menentukan empat orang panelis yang semuanya berasal dari akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Keempat panelis adalah Mulyanto dari Fakultas Ekonomi UNS, Wahyudi Sutopo dari Fakultas Teknik UNS, Hari Purwadi Ketua Program Doktor Fakultas Hukum UNS, dan Achmad yang juga Dosen FH UNS.

“Sebelum empat nama ini kami tentukan, kami tawarkan dulu kepada kedua pasangan calon. Ya, kedua pasangan calon sepakat dengan empat panelis tersebut,” kata Anggota KPU Boyolali, Ali Fachrudin, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (28/10/2015).

Selain menunjuk empat panelis, KPU juga menggandeng Dosen UNSA Luky Primantari untuk menjadi moderator debat.

Menurut Ali, KPU harus menginformasikan terlebih dahulu nama-nama panelis kepada seluruh pasangan calon untuk menghindari resistensi antara calon dengan panelis maupun moderator selama debat berlangsung. Selain itu, KPU juga punya aturan main sendiri bagi panelis dan moderator.

“Yang jelas panelis/moderator tidak boleh mengejar pertanyaan, tidak boleh mengomentari jawaban calon, dan mengambil kesimpulan.”

Tema yang diangkat dalam debat adalah Mewujudkan Boyolali Maju dan Makmur Berbasis Kualitas Sumber Daya Manusia dan Potensi Lokal. Tema tersebut diperinci menjadi beberapa poin tema yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memajukan daerah/menyelesaikan persoalan daerah, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan pembangunan nasional, serta dan memperkokoh NKRI.

Menurut Ali, tema yang diangkat dalam debat tidak lepas dari isu dan situasi kekinian yang terjadi di Boyolali serta visi misi cabup cawabup. KPU juga tak lupa menjaring aspirasi dari masyarakat. “Ya, sebelumnya tim dari KPU turun ke masyarakat mengindentifikasi isu kekinian di Boyolali.”

Sementara itu, dalam pelaksanaan debat, KPU hanya menyediakan kursi bagi 350 undangan. Jumlah pendukung yang diperbolehkan masuk ke dalam lokadi debat hanya 50 orang untuk masing-masing pasangan calon. “Kami berharap selebihnya bisa menonton debat televisi karena akan kami siarkan langsung di salah satu stasiun televisi lokal,” imbuh Anggota KPU Boyolali, Pargito.

Terkait pengamanan, Kamis (29/10/2015) ini KPU akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya