SOLOPOS.COM - Ketua KPU Boyolali, Siswadi, menunjukkan surat suara yang rusak, Senin (16/11/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali, KPU Boyolali menemukan ada kecacatan surat suara

Solopos.com, BOYOLALI–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mulai menyortir dan melipat surat suara yang akan digunakan dalam Pilkada Boyolali 2015, Senin (16/11/2015).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada penyortiran hari pertama, KPU Boyolali mulai menemukan adanya surat suara rusak salah satunya terdapat tanda titik biru pada kolom pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup cawabup) Seno Samodro-Said Hidayat.

“Pagi ini kami sudah menemukan ada tiga lembar surat suara yang terdapat tanda titik cukup jelas pada gambar salah satu pasangan calon. Ini langsung kami kategorikan surat suara rusak karena titik itu terlihat sangat jelas dan terkesan memberikan tanda atau mengarahkan,” jelas Ketua KPU Boyolali, Siswadi Sapto Hardjono, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela pelipatan surat suara, Senin.

Siswadi memprediksi noda titik pada salah satu gambar pasangan calon itu bukan dibuat manusia melainkan dari mesin cetak karena letak dan besarnya noda titik itu sama.

Selain dengan noda titik, KPU juga menemukan surat suara dengan lipatan-lipatan yang tidak beraturan dan merusak gambar pasangan calon.

“Lipatannya tidak rapi dan merusak gambar pasangan calon. Ini juga kami kategorikan rusak,” imbuh dia.

Proses sortir dan pelipatan surat suara masih akan berlangsung lima hari ke depan. KPU mengerahkan 62 orang untuk menyortir 779.771 surat suara yang baru saja diterima KPU pekan lalu. Selain itu, KPU juga menerima satu kardus berisi 2.000 lembar surat suara yang disediakan untuk antisipasi pemilu ulang.

Tenaga sebanyak 62 orang dipilih dengan seleksi yang ketat. Selain ada batasan usia, tenaga sortir dan lipat surat suara juga tidak boleh buta warna, bersedia membuat pakta integritas, dan mematuhi tata tertib.

Anggota KPU Boyolali, Pargito, menjelaskan 779.771 surat suara yang diterima KPU Boyolali belum merupakan kebutuhan riil surat suara untuk Pilkada Boyolali.

Kebutuhan riil surat suara dihitung berdasarkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Boyolali yang mencapai 760.753 pemilih ditambah 2,5%. Namun dalam perkembangannya, jumlah DPT kemungkinan akan berubah. Perubahan jumlah DPT disebabkan adanya tambahan pemilih yang cukup signifikan pada DPTb1. Angkanya mencapai 2.354 pemilih. Selasa (17/11) ini, KPU akan menggelar rapat pleno ulang untuk penetapan DPT.

Dari 2.354 pemilih dalam DPTb1, hanya 1.087 pemilih yang akan dimasukkan dalam DPT. Sisanya, masih bisa diperhitungkan dengan surat suara cadangan. “Ini sesuai dengan rekomendasi Panwaslu Boyolali. DPTb1 yang masuk dalam DPT adalah tambahan pemilih yang sangat signifikan pada TPS-TPS tertentu. Selasa besok [hari ini] akan kami plenokan ulang,” imbuh Pargito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya