SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkades (JIBI/dok)

Pilkada Boyolali, satu salah cakades Temon menyatakan tak akan melepas status PNS-nya bahkan jika ia terpilih.

Solopos.com, BOYOLALI — Kandidat Kepala Desa Temon, Kecamatan Simo, Trianto, mengaku tak akan mundur dari statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Trianto bahkan tetap tak melepas seragam PNS-nya jika nantinya ia terpilih menjadi Kades Temon. “PNS itu cokot-cokot alot. Kalau saya mundur sebagai sebagai PNS meski terpilih sebagai kades, ya rugi saya,” ujar Trianto kepada Solopos.com, Kamis (27/10/2016).

Saat ini, Trianto tercatat sebagai PNS yang menjabat Kasubag Tata Usaha (TU) Pasar Ampel. Di sela-sela aktivitasnya sebagai PNS, Trianto aktif sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Temon.

Dalam hajatan pilkades kali ini, Trianto akan bertarung melawan petahana, Usuf Mustika. Terkait statusnya sebagai PNS, Trianto meyakini jabatan tersebut tak akan hilang secara otomatis.

Bahkan, meski nantinya ia memenangi pilkades, status PNS tak akan hilang darinya. “Kalau misalnya saya menjadi kades nanti, ya kades berstatus PNS,” kata dia.

Menurut Trianto, tunjangan-tunjangan yang yang melekat dalam status PNS akan hilang. Ia hanya akan menerima gaji pokok.

“Tunjangan-tunjangan yang saya terima selama ini sebagai PNS akan hilang. Saya hanya menerima gaji pokok sebagai PNS,” terang dia.

Terkait kesiapannya mendaftar sebagai calon kades, Trianto hanya akan cuti dan izin kepada atasannya. Jika nantinya lolos dan ikut bertarung dalam pilkades, ia tetap akan cuti.

“Namun, jika saya kalah [dalam pilkades], saya akan kembali menjadi PNS lagi,” ujar dia.

Sekretaris Camat Simo, Sumarno, menambahkan saat mendaftar dan ditetapkan sebagai calon kades, Trianto baru resmi mengambil cuti. Namun, Sumarno belum tahu seberapa lama cuti yang akan diambil Trianto.

“Saya belum terima tembusan dari Pemkab soal masa cuti Pak Trianto. Mungkin lagi persiapan,” paparnya.

Pilkades Temon akan diikuti dua kandidat kepala desa yakni petahana Usuf Mustika dan Ketua BPD Trianto. Pendaftaran calon kepala desa berlangsung pada 26 Oktober-4 November 2016.

Diperkirakan, ada 2.000-an warga yang memiliki hak pilih. Saat ini, panitia tengah mengajukan rencana anggaran pembiayaaan pilkades senilai Rp40 jutaan.

Angka ini naik dari sebelumnya senilai Rp37 jutaan. Anggaran tersebut dipastikan bisa menutup semua kebutuhan biaya pilkades dari awal sampai akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya