SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Boyolali 2015 dari salah satu calon bupati, Sudjarwo, menyatakan berkonsentrasi meraih rekomendasi DPP PDIP. Sementara Gombloh memilih untuk mundur dari bursa calon bupati Boyolali dari PDIP.

Solopos.com, BOYOLALI Salah satu calon bupati Boyolali dari PDI Perjuangan (PDIP), Sudjarwo, menyatakan berkonsentrasi meraih meraih rekomendasi calon bupati dari DPP PDIP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini disampaikan Sudjarwo saat berbincang dengan Espos, belum lama ini. Sudjarwo yang mengklaim didukung belasan pimpinan anak cabang (PAC) PDIP di Boyolali juga mulai berupaya menaikkan elektabilitas di daerah.

“Bahkan saya berkomitmen berusaha maju lewat satu jalur saja yaitu PDIP. Beberapa partai juga membangun komunikasi dengan saya tapi komitmen saya tetap lewat PDIP. Kalaupun nanti tidak dapat rekomendasi dari DPP, saya tidak akan loncat ke partai lain,” papar Sudjarwo, yang selama ini berprofesi sebagai akademisi.

Ekspedisi Mudik 2024

Niatnya menjadi bupati Bupati tak lepas dari keinginan untuk membangun kota kelahirannya. Dia menilai Boyolali adalah wilayah yang strategis dan potensial.

Equity yang dimiliki sangat luar biasa. Kekayaan alam pertanian, peternakan, dan wisata alam tidak kalah dengan daerah lain apabila bisa digali dan dikelola dengan baik,” ujar dia.

Jika potensi itu dikembangkan, jelas dia, dapat menaikkan pendapatan asli daerah (PAD), memberdayakan potensi masyarakat lokal, membuka lapangan pekerjaan, dan mengurangi pengangguran.

“Targetnya adalah bisa menekan urbanisasi dan mengurangi pengiriman TKI ke luar negeri dari Boyolali. Saya ingin ekonomi daerah dan desa bergairah kembali,” kata Sudjarwo.

Berbeda dengan Sudjarwo, Gombloh Sudjarwanto justru memilih mengundurkan diri dari bursa calon bupati Boyolali dari PDIP.

“Alasannya kami merasa ada pihak-pihak yang berupaya mengganjal secara pribadi atas teknis seleksi penjaringan calon bupati yang diselenggarakan DPD beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, saya mengirim surat resmi kepada Megawati Soekarnoputri bahwa saya mengundurkan diri dari proses pencalonan melalui PDIP,” papar Gombloh.

Gombloh juga merasa malu dengan etika politik yang terjadi dalam proses penjaringan tersebut sehingga dia memilih mundur dari bursa tersebut. “Saya malu dengan calon lain yang selalu berkoar-koar tidak ingin maju sebagai bupati Boyolali, tetapi kenyataannya telah mendaftarkan diri sebagai calon bupati Boyolali melalui PDIP,” jelas dia.

Selain Sudjarwo, nama lain yang dikabarkan mengikuti seleksi antara lain Cahyo Sumarso (Dirut PDAM Boyolali), Sugiarto (Nogosari), Agus Purmanto (Wakil Bupati Boyolali), M. Said Hidayat (PDIP), Joko Mulyono (PDIP Musuk).

Bupati Seno Samodro secara administrasi juga mendaftar sebagai calon bupati periode 2015-2020, namun yang bersangkutan mengajukan izin tidak ikut tes wawancara beberapa waktu lalu.

Dari nama-nama tersebut, ada yang resmi mendaftar lewat DPC PDIP Boyolali namun ada pula yang mendaftar lewat DPD PDIP Jateng.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya