SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, Seno Samodro (Dok/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali 2015 segera digelar. Seno Samodro mengaku tetap tak akan nyalon bupati lagi.

Solopos.com, BOYOLALI – Bupati Boyolali Seno Samodro kembali mengklaim tidak akan mencalonkan diri menjadi Bupati Boyolali periode 2015-2020.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ditemui , belum lama ini Seno mengaku mendapat informasi ada ratusan ribu orang yang akan berdemo mendesak dirinya maju lagi dalam ajang Pilkada 2015. (Baca Juga: Anggaran Pilkada Boyolali Ditekan Rp18,6 Miliar)

“Bukan demo agar saya dapat rekomendasi tapi memaksa saya untuk maju lagi. Kayak anak kecil saja, saya jawab ndak usah saja. Sudah saya pastikan, saya tidak akan maju lagi di pilkada tahun ini,” kata Seno.

Sementara itu, di kalangan partai politik beredar gambar berisi dukungan untuk Seno Samodro. Gambar dukungan itu menampilkan tokoh Punakawan Semar, dikelilingi tulisan “Koalisi Rakyat Dukung Seno 2015”. (Baca Juga: Inilah 4 Calon dari Partai Golkar)

“Abaikan saja [gambar dukungan], ndak usah digagas. Mau didemo satu juta penduduk, ya karepmu,” ujar Seno, yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Boyolali.

Menurut Seno, mencalonkan diri menjadi bupati adalah hak semua warga tapi tidak mencalonkan juga hak. Ia menilai dari beberapa nama yang mendaftarkan diri ke PDIP menjadi calon bupati, tentu ada nama yang kuat dan mampu menggantikan dirinya. (Baca Juga: Pilkada Boyolali Ini Ini Sebaran TPS Boyolali)

Ada Cahyo Sumarso (Dirut PDAM), M.Said Hidayat (PDIP), Prof.Sudjarwo (akademisi), Gombloh Sudjarwanto (BMPP), dan Joko Mulyono (PDIP Musuk).

“Tapi sepertinya Joko Ndog [sapaan Joko Mulyono] sulit dapat rekomendasi karena ada sedikit halangan. Ya, saya kira tetap seputaran nama-nama itu,” tambah Seno.

Meskipun sudah muncul nama-nama bakal calon bupati, Seno mengakui saat ini ada permasalahan yang cukup pelik ditubuh PDIP Boyolali.

“Antara Boyolali dan Solo, memang ada permasalahan yang cukup pelik. Oleh karena itu, dalam waktu dekat saya, Paryanto, Pak Rudy [FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPC PDIP Solo], dan Pak Teguh [Teguh Prakoso, Ketua DPRD Solo] dipanggil Megawati,” kata Seno.

Pernyataan Seno ini mengarah pada isu perpecahan di internal PDIP Boyolali.

Namun, isu perpecahan ini langsung dibantah Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto.

“Kalau isu itu berkembang menjelang pilkada saya kira wajar. Tapi ndak benar itu, kami masih tetap solid,” bantah S. Paryanto.

Saat ini, DPC masih menunggu keputusan atau rekomendasi dari DPP terkait nama calon bupati yang akan diusung. “Tunggu saja, Mei ini kemungkinan rekomendasi DPP sudah keluar,” kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya