SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Pilkada Boyolali 2015 kemungkinan akan diramaikan dengan cabup petahana, Seno Samodro. 

Solopos.com, BOYOLALI—Bupati Seno Samodro menyatakan siap mengikuti instruksi partai terkait rekomendasi calon bupati dan penunjukkan calon wakil bupati (cawabup) yang akan mendampinginya dalam Pilkada 2015.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Saat ditemui solopos.com, Senin (22/6/2015), di Pendapa Alit Rumdin Bupati, Seno juga memastikan pernyataannya di awal tahun 2015 yang akan menolak jika dia mendapatkan rekomendasi DPP PDIP hanya pernyataan berandai-andai.
“Tapi kalau nanti saya dapat rekomendasi dari DPP, tetap akan saya tolak. Saya sudah lelah jadi bupati,” kata Seno, saat ditemui wartawan di Rumah Dinas Bupati, Selasa (27/1/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ini dia menyatakan siap mengikuti perintah DPP. “Dulu itu kan pertanyaan wartawan yang berandai-andai, jadi jawaban saya juga berandai-andai. Kalau Bu Mega sudah menghendaki saya masak saya mengusulkan nama lain kan ndak fair juga.”

Dalam waktu dekat dia akan ke DPP bersama calon bupati (cabup) dari 21 kabupaten/kota di Jateng yang akan menggelar pilkada. “Di sana akan diberi pengarahan sambil membahas nama calon wakil bupati. Untuk menentukan nama cawabup sudah ada kisi-kisinya. Ini perintah langsung dari Bu Mega [Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP] nanti kebijakannya seperti apa akan kami ikuti,” kata Seno.

Menurut Seno untuk menentukan nama cawabup akan ada diskusi khusus. Hanya saja, nama-nama yang masuk bursa cawabup saat ini masih dibahas di internal DPC PDIP.

“Kalau saya, apa perintahnya Bu Mega akan saya laksanakan. Siapa yang sreg dengan saya, saya perintah partai saja, pokoke merah. Kalau ndak merah ya semburat merah.” Bagaimana dengan Agus Purmanto? Seno menjawab diplomatis. Menurut dia, Agus masih berpeluang karena sama-sama incumbent. “Bahkan secara pribadi, hubungan saya masih baik. Ya, yang jelas tunggu perintah Bu Mega seperti apa.”

Saat ini dia menunggu undangan dari DPP untuk membahas cawabup. “Kalau melihat efektivitas, ketika dipanggil ke Jakarta, pulang sudah membawa rekomendasi pasangan cabup-cawabup.”

Seperti diketahui, beberapa nama yang terakhir mengikuti seleksi calon bupati di DPD PDIP antara lain Joko Mulyono (PDIP Musuk), Sugiarto (Nogosari), Sudjarwo (akademisi), Said Hidayat (Bappilu PDIP Boyolali). Nama-nama tersebut, menurut Ketua DPC PDIP Boyolali, S.Paryanto, berpeluang menjadi cawabup. Selain itu, Kades Randusari, Teras, Satu Budiyono, juga terjaring dan mendaftar ke DPC PDIP untuk posisi cawabup.

Satu Budiyono, saat dihubungi solopos.com, kemarin mengaku dirinya pernah berkomunikasi dengan DPC untuk diusung menjadi cawabup. “Sebenarnya saya tidak mendaftar, tetapi didaftarkan oleh DPC. Bahkan tes seleksi cawabup saya tidak ikut. Namun, saya pernah berkomunikasi dengan DPC, kalau memang DPC dan DPP PDIP menghendaki saya jadi cawabupnya Pak Seno, saya siap,” kata Budiyono, sapaannya.

Bagi Satu Budiyono, menjadi cawabup bukan tujuan utamanya saat ini. Dia masuk bursa cawabup karena diusung oleh DPC. “Kalau ditugaskan mendampingi Pak Seno saya siap tetapi kalau tidak ya tidak masalah. Toh tugas saya sebagai kepala desa masih sangat banyak. Saat ini justru yang sedang saya utamakan adalah menyelesaikan tugas di desa,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya