SOLOPOS.COM - Agus Purmanto (Dok/JIBI/Solopos)

Pilkada Boyolali 2015 akan diikuti oleh Seno Samudro.

Solopos.com, BOYOLALI — Kepastian Seno Samodro maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2015 tak membuat ciut nyali calon bupati yang akan maju pilkada.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seno Samodro, dalam pertemuannya dengan seluruh kepala desa dan perangkat desa di Pendapa Alit, Rumdin Bupati, Senin (3/6/2015), sempat menyampaikan tidak akan ada calon lain yang berani muncul jika Seno maju pilkada tahun ini.

Namun, Agus Purmanto, Wakil Bupati Boyolali yang saat ini juga sedang mengikuti seleksi calon bupati dari PDIP, serta calon bupati dari Partai Gerindra, Santoso, justru menyatakan siap jika harus berhadapan dengan Seno Samodro dalam Pilkada 2015.

Ekspedisi Mudik 2024

“Itu kan artinya Pak Seno masih menginginkan menjadi bupati. Akhirnya terjawab bahwa beliau masih menginginkan untuk maju pilkada,” kata Agus Purmanto, kepada Solopos.com, Rabu (3/6/2015).

Meskipun demikian, seleksi calon bupati dari PDIP saat ini belum selesai. Sembilan calon masih harus mengikuti beberapa tahapan seleksi untuk memperebutkan rekomendasi dari DPP PDIP.

“Sejauh ini saya masih konsentrasi dan komitmen untuk meraih rekomendasi itu,” ujar Agus.

Sementara itu, ditanya soal adanya utusan yang mengambil formulir pendaftaran atas nama Agus Purmanto di Koalisi Boyolali Bangkit (KBB), Agus mengaku utusan tersebut mengambil formulir tanpa memberitahukan sebelumnya.

“Ya memang ada yang bilang ke saya kalau sudah mengambilkan formulir di KBB. Tetapi sejauh ini saya masih konsentrasi untuk rekomendasi di PDIP,” papar dia.

Dewan Pembina Partai Gerindra Boyolali, Santoso, yang sudah mendaftar menjadi calon bupati lewat KBB juga menyatakan siap berhadapan dengan siapa pun calon yang diusung oleh PDIP.

Melihat dinamika politik yang terbangun saat ini ada prediksi Pilkada 2015 hanya diikuti dua pasangan yang diusung PDIP dan Koalisi Boyolali Bangkit yang terdiri atas enam partai yakni PAN, PKS, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan PKB. Namun demikian, jumlah pasangan calon dan peta politik bisa saja berubah seiring munculnya tokoh-tokoh baru dalam penjaringan calon bupati yang dilakukan partai politik, tidak hanya PDIP melainkan parpol anggota KBB.

“Kalau saya siap menghadapi siapa pun calon dari PDIP,” kata Santoso. Menanggapi pernyataan Seno Samodro yang menyebut tidak ada calon lain yang berani muncul setelah dia siap maju pilkada, Santoso tak menanggapi serius. “Kalau itu ya ndak mungkin, pilkada tetap harus ada pasangan yang bertarung,” jelas dia.

Ketua Harian KBB, Syaifudin Manaf, justru menyoroti masalah mobilisasi kepala desa (kades), perangkat desa, dan camat yang mulai dilakukan kubu Seno Samodro.

“Tentu kegiatan Senin lalu sangat kami sayangkan sebab baru kemarin sore Seno menginginkan adanya pilkada yang fair play,” kata Syaifudin.

Dia memberikan apresiasi kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Boyolali yang menyatakan akan mengkaji agenda mobilisasi kades dan perangkat desa di Pendapa Alit. “Semestinya aparatur negara tidak terlibat dalam pusaran dan tarik menarik dinamika politik menjelang pilkada. Itu sudah menunjukkan ketidaknetralan juga memunculkan situasi yang tidak kondusif,” jelas dia.

Tolak Mobilisasi
Ketua Paguyuban Kades dan Perangkat Desa Boyolali, Sugeng, yang juga Kades Potronayan, Nogosari, menolak adanya sebutan mobilisasi atau politisasi terhadap perangkat dan kades.

“Ini kehendak kebersamaan. Saat ini juga belum masuk tahapan pencalonan. Kalau Pak Seno resmi nyalon, kami siap profesional kok,” kata Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya