SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada Bantul, salah satu paslon memanfaatkan acara rakyat yang dibiayai pemerintah.

Harianjogja.com, BANTUL-Untuk kesekian kalinya, agenda seni budaya yang dibiayai oleh pemerintah ditunggangi oleh kepentingan politik. Kali ini, giliran event sedekah laut yang digelar oleh nelayan Pantai Depok, Kamis (22/10/2015) sore yang diduga ditunggangi oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Sri Surya Widati-Misbakhul Munir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dugaan itu muncul setelah Misbakhul Munir tampak hadir dalam acara tersebut. Tak hanya itu, dalam acara tersebut, juga tampak hadir salah satu tim sukses paslon nomor urut 2, Badawi.

Bahkan, saat duduk di kursi kehormatan, Misbakhul Munir nampak berdampingan dengan salah satu pejabat dari Dinas Pariwisata Bantul. Tak hanya itu, beberapa kali Badawi pun sempat terlihat mengacungkan salam dua jari, yang diduga menyimbolkan nomor urut paslon yang ia dukung.

Terkait hal itu, salah satu nelayan Pantai Depok, Dardi Nugroho mengaku tak tahu pasti, kedatangan Misbakhul Munir itu merupakan inisiatif pribadi atau undangan dari panitia. Sebagai warga, ia jelas menyayangkan jika memang ada kepentingan politik yang menunggangi event sakral tersebut.

“Ini event sakral. Kami ini serius dalam menggelar acara ini,” tegasnya.

Itulah sebabnya, sejak awal dirinya sudah mengingatkan panitia untuk tidak mengundang dan mendatangkan paslon peserta Pilkada Bantul 2015, baik dari nomor urut satu maupun dua. Ia khawatir, jika hal itu dilakukan, akan menimbulkan persoalan baik secara hukum maupun preseden buruk di mata masyarakat.

Hal ini jelas kembali mencoreng lemahnya pengawasan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul. Pasalnya, seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Bambang Legowo sempat mengakui kesulitan dalam melacak kelompok-kelompok seni yang menyalahgunakan event seni. Pasalnya, ia menduga penyalahgunaan itu dilakukan tidak atas nama kelompok seni, melainkan hanya mewakili oknum personal saja.

“Ya kalau pas mengajukan proposal, saya tahunya mereka itu ya murni menyelenggarakan event seni budaya,” tegasnya.

Bahkan, Bambang pun mengaku sudah menambahkan satu poin baru dalam lembar kesepakatan pakta integritas antara pihaknya dan panitia penyelenggara. Poin baru yang ditambahkannya itu adalah kesediaan panitia untuk tidak memasukkan kepentingan apapun selain kepentingan acara seni budaya itu saja.

“Kalau melanggar, mereka harus siap-siap jika dana acara itu kita tahan dan tidak kita cairkan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya