SOLOPOS.COM - Misbakhul Munir saat tampak dalam kursi kehormatan yang disediakan panitia acara Sedekah Laut di kawasan Pantai Depok, Kamis (22/10/2015) sore lalu. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Pilkada Bantul masuk tahap kampanye. Berbagai cara dilakukan pasangan calon untuk mendekati warga

Harianjogja.com, BANTUL-Untuk kesekian kalinya, agenda seni budaya yang dibiayai oleh pemerintah ditunggangi oleh kepentingan politik. Kali ini, giliran event sedekah laut yang digelar oleh nelayan Pantai Depok, Kamis (22/10/2015) sore yang diduga ditunggangi oleh pasangan calon (paslon) nomor  urut 2, Sri Surya Widati-Misbakhul Munir.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Dugaan itu muncul setelah Misbakhul Munir tampak hadir dalam acara tersebut. Tak hanya itu, dalam acara tersebut, juga tampak hadir salah satu tim sukses paslon nomor urut 2, Badawi.

Bahkan, saat duduk di kursi kehormatan, Misbakhul Munir nampak berdampingan dengan salah satu pejabat dari Dinas Pariwisata Bantul. Tak hanya itu, beberapa kali Badawi pun sempat terlihat mengacungkan salam dua jari, yang diduga menyimbolkan nomor urut paslon yang ia dukung.

Terkait hal itu, salah satu nelayan Pantai Depok, Dardi Nugroho mengaku tak tahu pasti, kedatangan Misbakhul Munir itu merupakan inisiatif pribadi atau undangan dari panitia. Sebagai warga, ia jelas menyayangkan jika memang ada kepentingan politik yang menunggangi event sakral tersebut. “Ini event sakral. Kami ini serius dalam menggelar acara ini,” tegasnya.

Itulah sebabnya, sejak awal dirinya sudah mengingatkan panitia untuk tidak mengundang dan mendatangkan paslon peserta Pilkada Bantul 2015, baik dari nomor urut satu maupun dua. Ia khawatir, jika hal itu dilakukan, akan menimbulkan persoalan baik secara hukum maupun preseden buruk di mata masyarakat.

Hal ini jelas kembali mencoreng lemahnya pengawasan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Bantul. Pasalnya, seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Bambang Legowo sempat mengakui kesulitan dalam melacak kelompok-kelompok seni yang menyalahgunakan event seni.

Tak mengundang

Terpisah, Ketua Panitia Sedekah Laut Tarmanto membantah tegas jika dirinya mengundang secara khusus cawabup yang merupakan mantan Asisten Sekda itu.

Saat dihubungi Harian Jogja Jumat (23/10/2015) siang, undangan yang ia buat hanyalah untuk Bupati dan staf terkait. “Ketika itu, Bupati memang tidak ada, tapi sudah diwakilkan,” katanya.

Terkait sumber pendanaan untuk acara yang secara rutin sejak 1998 digelarnya setiap tahun itu, ia mengaku merupakan murni swadaya dari masyarakat.

Hanya saja, ia membenarkan bahwa untuk acara itu, pihaknya memang sudah mengajukan proposal permohonan dana kepada Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul. Sesuai prosedur, diakuinya, dana yang bersumber dari Dana Keistimewaan itu biasanya akan turun setelah acara selesai digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya