SOLOPOS.COM - Bendera PPP berlambang kabah berkibar di antara bendera partai pendukung pasangan calon Pilkada Suharsono-Abdul Halim Muslih di acara kampanye terbuka Minggu (29/11/2015) di lapangan Ringinharjo, Bantul. PPP secara resmi merupakan partai pendukung paslon Sri Suryawidati-Misbakhul Munir. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Pilkada Bantul untuk paslon Suharson menyuarakan isu korupsi,

Harianjogja.com, BANTUL- Bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berkibar di tengah-tengah ribuan massa kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut satu Suharsono-Abdul Halim Muslih, Minggu (29/11/2015) di lapangan Ringinharjo, Bantul. Paslon menggelorakan isu korupsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ribuan massa mengenakan pakaian putih dan hitam serta mengendarai sepeda motor dengan knalpot blombongan memadati lapangan Ringinharjo, Bantul Minggu siang. Suara ribuan kenalpot yang memekakkan telinga itu meramaikan kampanye terbuka paslon nomor urut satu Suharsono-Abdul Halim Muslih.

Pasangan ini didukung oleh Partai Gerindra, PKB, PKS dan Demokrat. Namun di antara bendera partai pendukung itu, muncul sejumlah bendera berlambang kabah warna hijau yang merupakan atribut PPP. Partai ini secara resmi merupakan pendukung pasangan calon nomor urut dua Sri Suryawidati-Misbakhul Munir.

Selain terpasang di area kampanye, sejumlah bendera PPP juga dibawa oleh massa kampanye yang berpakaian hitam putih. Kampanye Minggu berakhir sekitar Pukul 13.00 WIB tanpa terjadi keributan. Ratusan personil kepolisian bekerja keras mengamankan lalu lintas ribuan kendaraan yang suaranya mengalahkan pengeras suara di dekat panggung.

Ketua Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Bantul Suwandi menegaskan, bendera partainya tersebut dipasang secara ilegal.

“Karena partai secara kelembagaan tidak pernah menyetujui pemasangan atribut itu di kampanye paslon nomor satu. Itu yang memasang oknum,” tegas Suwandi, Minggu (29/11/2015).

Sampai detik ini, PPP secara kelembagaan resmi mendukung Sri Suryawidati-Misbakhul Munir. “Tidak pernah ada komitmen yang dibuat partai untuk mendukung calon nomor satu,” ujarnya. Dukungan terhadap paslon nomor urut dua itu diklaim sesuai arahan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DIY Syukri Fadholi.

Sementara itu, dalam kampanye terbuka Minggu, paslon Suharsono-Abdul Halim muslih berkali-kali menggelorakan pemberantasan korupsi dan gerakan perubahan di Bantul. “Hancurkan rezim korupsi, dobrak kebuntuan,” kata Abdul Halim Muslih bersemangat.

Sedangkan Suharsono mengatakan, dirinya siap diawasi oleh masyarakat agar praktek korupsi tidak terjadi di wilayah ini. “Kalau Bantul tidak diperbaiki sekarang selak rusak,” tegas Suharsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya