SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemungutan suara pilkada (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Pilkada Bantul akan diikuti 150.000 pemilih lansia

Harianjogja.com, BANTUL- Jumlah pemilih lanjut usia (lansia) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 di Kabupaten Bantul diprediksi mencapai 150.000 jiwa. Angka itu dinilai signifikan karena mendominasi persentase data pemilih hingga 21%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Angka 150.000 jiwa itu muncul saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul menggelar sosialisasi Pilkada ke komunitas lansia Bantul pekan lalu. Pemilih dikategorikan lansia bila telah  berusia 55 tahun.

Komisioner KPU Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Titik Istiyawatun Khasanah mengatakan, angka tersebut cukup signifikan untuk diperebutkan pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Jumlah pemilih lansia bahkan mengalahkan pemilih pemula sebesar 56.000 jiwa dari total 700.000 lebih pemilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu. “Data 150.000 itu menurut data yang dihimpun teman-teman lansia di Bantul,” papar Titik Istiawatun Khasanah, akhir pekan lalu.

Kendati demikian lanjut Titik, besarnya angka pemilih lansia belum diikuti dengan layanan yang memadai untuk mereka saat Pilkada. Pengalaman pada Pemilu sebelumnya, banyak lansia tidak dapat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos karena terkendala usia atau karena sakit. “Masalah akses ke TPS kemarin menjadi salah satu keluhan mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, belum ada Peraturan KPU RI yang mengamanahkan adanya TPS mobile yang dapat menyambangi para lansia yang kesulitan menuju tempat pemilihan lantaran sudah renta.

Selain, bertemu komunitas lansia untuk sosialisasi Pilkada, KPU Bantul juga menyosialisasikan hajatan politik itu ke kalangan pemilih difabel di Bantul. Sementara sosialisasi ke masyarakat umum digelar antara lain melalui mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Bantul.

Ketua KPU Bantul Muhamad Johan Komara menyatakan, lembaganya saat ini tengah memutakhirkan data pemilih di lapangan. “PPDP [Petugas Pemutakhiran Data Pemilih] tengah mencocokan dan meneliti data. Yaitu mencoret data yang tidak memenuhi syarat dan memasukan data yang memenuhi syarat tapi belum terdata sebagai pemilih,” jelas Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya