SOLOPOS.COM - Acara Rosi Kompas TV yang menampilkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, Kamis (8/3/2018) malam. (Twitter-@Rosi_KompasTV)

Pilkada 2018 diramaikan dengan adu pernyataan dua cagub Jateng di acara televisi.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tampil di acara bertajuk Rosi yang ditayangkan di Kompas TV, Kamis (8/3/2018) malam, dua calon gubernur Jawa Tengah (cagub Jateng) pada pilkada serentak 2018, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said, berkesempatan memberikan tanggapan mengenai kartu tani di Jateng. Dalam kesempatan itu, Sudirman Said mengungkapkan ingin menghentikan kartu tani.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Menurut Sudirman Said, kartu tani bukan memudahkan para petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi, namun justru semakin mempersulit. “Saya keliling hampir seluruh kabupaten [di Jateng], hampir keluhan petani adalah kartu tani, bukan memudahkan tapi menyulitkan, mulai dari teknis sampai penggunaannya,” ujar cagub yang didampingi cawagub Ida Fauziyah di pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 tersebut.

Dengan menabung melalui kartu tani, lanjut Sudirman Said, jusrtu lebih mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. “Jangankan menabung, para petani itu untuk mulai menanam saja kesusahan,” tutur mantan menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) itu.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ganjar Pranowo menampik bahwa kartu tani telah mempersulit para petani. Menurutnya, kartu tani justru menjamin keamanan distribusi pupuk bersubsidi dan berfungsi sebagai alat pendata petani yang ada di Jateng.

Menurut Ganjar, petani yang kesulitan dalam menggunakan kartu tani adalah mereka yang tak tergabung di kelompok tani. “Kita sudah mengecek, semua yang kesulitan ternyata tidak punya kelompok tani, dan kurangnya pengetahuan, yang belum bisa itu kita kasih afirmasi. Penyuuh ada, dinas ada, dan saya bertanggung jawab akan hal itu,” ucap cagub yang didampingi cawagub Taj Yasin di Pilgub Jateng 2018 tersebut.

Meski demikian, Sudirman Said tetap menganggap program kartu tani masih memiliki banyak kekurangan. “Ini realita di lapangan ya. Mereka sangat sulit melakukan itu [menggunakan kartu tani]. Mungkin bagus, tapi untuk sementara, saya rasa ini [kartu tani] harus dikelola masa transisinya, kita mungkin akan bantu jalankan terus, tapi tidak harus memaksa petani,” pungkas Sudirman Said.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya