SOLOPOS.COM - Calon gubernur incumbent Jateng Ganjar Pranowo bertemu petani bawang putih di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Tim Kampanye Ganjar-Yasin)

Pilkada atau Pilgub Jateng 2018 yang diikuti calon gubernur petahana Ganjar Pranowo membuka kesempatan petani menyampaikan keluhan.

Semarangpos.com, TEMANGGUNG — Petani Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah memanfaatkan maksimal masa kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 yang diikuti pula calon gubernur incumbent atau petahan Ganjar Pranowo.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Di hadapan Ganjar Pranowo yang menyambangi Temanggung, Jateng, Selasa (27/1/2018), para petani itu mengeluhkan Surat Edaran Dirjen Pertanian dan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang mengatur harga tertinggi penjualan bawang putih. “Harga jual bawang putih saat ini berkisar Rp20.000 untuk jual basah dan Rp25.000 untuk jual kering, sedangkan untuk modal beli bibit Rp80.000/kg dan untuk lahan seluas 1 ha, dibutuhkan antara 2 kuintal-2,5 kuintal bibit. Jadi kalau harga diatur, petani tidak akan untung,” papar anggota Kelompok Tani Al Fata, Tarif.

Ia menilai, kondisi tersebut membuat petani bawang putih Temanggung kesulitan mencapai break event point (BEP). Berdasarkan taksirannya, harga pascapanen minimal petani bawang putih mestinya adalah Rp14.000.

Oleh karena itu, para petani bawang putih mengharapkan cagub incumbent Jateng Ganjar Pranowo bersedia menyampaikan ke pusat agar surat edaran Kementan tersebut dievaluasi lagi. “Kami bertani tidak untuk rugi, seharusnya pemerintah melindungi petani,” ujarnya dihadapan calon gubernur bernomor urut 1 itu.

Selain itu, imbuh dia, para petani di Temanggung juga bersepakat menolak kebijakan pemerintah terkait dengan impor bawang putih. Menurut dia, produksi bawang putih dari dalam negeri sudah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. “Petani kita mampu [mencukupi kebutuhan masyarakat], hasil panen cukup bagus dan melimpah, jadi tidak perlu ada impor,” katanya.

Menanggapi keluhan petani bawang putih tersebut, Ganjar mengaku akan menyampaikan ke Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman. “Kalau melihat kondisi saat ini, dengan harga maksimal Rp11.000 sesuai surat edaran tersebut tentu petani belum untung, BEP-nya kan kisaran Rp14.000,” akunya.

Selain memberikan perlindungan mengenai harga, Ganjar yang berpasangan dengan cawagub Taj Yasin itu menyebutkan pemerintah juga harus memperhatikan petani pada masa pascapanen. “Kita berharap petani menjual kering karena harganya lebih tinggi. Petani juga harus diajarkan untuk berjualan secara online agar bertemu langsung dengan pembeli sehingga harganya bagus dan yang penting petani untung,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya