PILKADA 2018 : Ganjar Buka Posko di Desa Kelahiran Sudirman

Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 membuat posko pemenangan pasangan Ganjar-Yasin dibuka di desa tempat Sudirman Said dilahirkan.

Semarangpos.com, BREBES — Persaingan antarpeserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 semakin menghangat. Calon gubernur petahana Jateng Ganjar Pranowo, Senin (5/3/2018), meresmikan posko pemenangan pasangan Ganjar-Yasin di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes yang merupakan desa kelahiran rivalnya, calon gubernur Sudirman Said.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kantor Berita Antara yang memublikasikan kabar itu menyebutkan ratusan warga desa setempat turut menghadiri peresmian posko yang dihadiri langsung Ganjar Pranowo itu. Melihat kedatangan Ganjar pada peresmian posko pemenangan Ganjar-Yasin, warga menurut kantor berita pelat merah itu tampak antusias berjabatan tangan dan mengajaknya berswafoto.

Di sela-sela melayani warga yang berebut bersalaman dengan dirinya, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa posko pemenangan Ganjar-Yasin di Desa Slatri merupakan posko biasa dan posko yang sama akan dibuat di setiap desa di Jateng. “Malah kami ingin tiap desa ada posko pemenangan Ganjar-Yasin, jadi tidak hanya di Slatri saja,” katanya.

Jarodah, salah seorang warga asli Desa Slatri yang ikut berdesak-desakan dengan menggendong anaknya yang masih berusia balita agar bisa bersalaman dengan Ganjar, mengaku sudah lama mengidolakan gubernur berambut putih itu. “Saya sudah lama ngefans dengan Pak Ganjar, setahu saya gubernur itu ya Pak Ganjar, dulu sudah milih ya akan milih lagi,” kata Jarodah bersemangat.

Ketika ditanya tentang Sudirman Said, Jarodah mengaku tidak mengenal cagub yang berpasangan dengan Ida Fauziyah tersebut. “Katanya ya dari desa sini, tapi gak tahu ya, [masyarakat] banyak yang tidak kenal,” ujarnya.

Selain meresmikan posko pemenangan, Ganjar Pranowo mendatangi pemugaran rumah tidak layak huni milik Sunarto, 56, yang tinggal bersama tiga anaknya di tenda bekas rumahnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya