SOLOPOS.COM - Ketua DPD PDIP Jateng 2015-2020, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Pilkada Jateng 2018 bisa jadi bakal menjadikan suara kader dan simpatisan PDIP terpecah belah.

Sejumlah pimpinan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kudus membacakan deklarasi dukungan kepada Musthofa untuk maju dalam Pilgub Jateng, Rabu (26/4/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Sejumlah pimpinan DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kudus membacakan deklarasi dukungan kepada Musthofa untuk maju dalam Pilgub Jateng, Rabu (26/4/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semarangpos.com, SEMARANG — Langkah kader dan fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kudus menggadang-gadang Bupati Kudus, Musthofa, sebagai calon gubernur Jawa Tengah membuat dewan pimpinan daerah partai itu memasang kuda-kuda.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto di Kota Semarang, Kamis (27/4/2017), mengumbar peringatan kepada para kader PDIP di provinsi untuk menaati semua mekanisme kepartaian terkait dengan dukungan pencalonan sosok yang maju pada pemilihan umum kepala daerah (pemilu) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

“Kalau ada orang punya keinginan mencalonkan diri mestinya paham mekanisme dan mengikuti mekanisme agar tertib organisasi,” kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan kader DPC PDIP Kudus di Kudus, Rabu (26/4/2017) sore, mendeklarasikan pencalonan Musthofa untuk maju pada Pilgub Jateng 2018. Deklarasi pencalonan Musthofa itu dibacakan langsung oleh Sekretaris DPC PDIP Kudus, Achmad Yusuf Roni.

Deklarasi pencalonan Musthofa itu diduga bakal memecah belah suara PDIP pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng 2018 mendatang karena Jateng saat ini dipimpin oleh politikus yang juga berasal dari partai berlambang banteng moncong putih itu, Ganjar Pranowo. Ganjar hingga kini memang belum memutuskan akan maju kembali pada Pilgub Jateng 2018, namun terbuka kemungkinan DPP PDIP bakal kembali menunjuknya lagi maju pilkada.

Kendati mengumbar pernyataan yang mengingatkan kolega separtainya untuk mematuhi mekanisme, Bambang Pacul memastikan tidak ada larangan bagi kader PDIP untuk maju pada pencalonan kepala daerah di semua tingkatan. Diakuinya kemudian bahwa di partainya, rekomendasi DPP memang mestinya diberikan setelah mendengar aspirasi berjenjang dari DPC dan DPD.

“Rekomendasi itu diterbitkan oleh DPP melalui mekanisme dari DPC, DPD, maka agar tertib organisasi sebaiknya orang-orang partai atau kader kalau punya keinginan sebaiknya melalui mekanisme organisasi,” ujarnya.

Ia menegaskan setiap struktural partai, apalagi ketua DPC maupun pengurus DPC, tentu sudah paham apa yang disebut mekanisme organisasi karena PDIP adalah organisasi politik. Hal tersebut disampaikan Bambang Pacul menanggapi deklarasi dukungan jajaran DPC PDIP Kabupaten Kudus terhadap usulan pencalonan Bupati Kudus Musthofa pada Pemilihan Gubernur Jateng 2018.

Menurut dia, jika setiap DPC PDIP di Jateng melakukan deklarasi dukungan maka akan berdampak buruk pada organisasi partai. “Partainya jadi amburadul, intinya semua kader partai yang punya keinginan untuk mencalonkan sebagai Gubernur maupun Wakil Gubernur Jateng sebaiknya mengikuti mekanisme organisasi,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya