SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong> &ndash; Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) membantah memberikan keuntungan kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam kontestasi pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018.</p><p><span>Tuduhan keberpihakan KPU terhadap salah satu paslon itu dilontarkan kubu pasangan nomor urut dua pada pilkada atau Pilgub Jateng 2018, Sudirman Said-Ida Fauziyah, menyusul adanya keterlambatan pemasangan alat peraga kampanye (APK).</span></p><p><span>Terkait hal itu, Kepala KPU Jateng, Joko Purnomo, membantah jika pihaknya terlambat dalam memasang APK Pilgub Jateng 2018. APK, menurutnya sudah dipasang meski beberapa di antaranya belum selesai karena kinerja buruk dari pemenang lelang cetak dan pemasangan APK, CV Selat Sunda.</span></p><p><span>&ldquo;Untuk baliho sudah dipasang beberapa waktu lalu oleh rekanan [penyedia barang]. Tapi sampai batas akhir kesepakatan, 24 Maret, tidak selesai dan tidak sesuai ketentuan. Akhirnya, kami putus kontraknya,&rdquo; ujar Joko saat dihubungi <em>Semarangpos.com</em>, Rabu (4/4/2018).</span></p><p><span>Joko menambahkan saat ini pihaknya tengah menggelar lelang ulang untuk pemasangan baliho peserta Pilgub Jateng 2018. Namun, selama proses lelang belum selesai pihaknya sudah menginstruksikan pemerintah di setiap kabupaten dan kota di Jateng untuk memasang baliho sosialisasi. </span></p><p><span>&ldquo;Sedangkan untuk umbul-umbul dan spanduk juga sudah dipasang di setiap kecamatan dan kelurahan. Ini proses pemasangan juga masih berjalan,&rdquo; imbuh Joko.</span></p><p><span>Selain memasang APK, Joko juga menegaskan jika pihaknya sudah mendistribusikan bahan kampanye lainnya, yang terdiri dari pamflet, flayer, poster, dan pamflet. Masing-masing bahan kampanye itu berjumlah 3 juta lembar setiap paslon yang disebar di 35 kabupaten maupun kota di Jateng.</span></p><p><span>&ldquo;Jadi APK mana yang belum dipasang KPU?&rdquo; tanya Joko.</span></p><p><span>Sementara itu, Sekretaris DPD Gerindra, Sriyanto, menilai keterlambatan pemasangan APK merugikan paslon yang diusung partainya, Sudirman Said-Ida Fauziyah. Sebagai paslon yang bukan petahana atau incumbent, calon yang diusung partainya wajib melakukan sosialisasi secara masif.</span></p><p><span>&ldquo;Tapi, kalau APK saja terhambat bagaimana calon kami dikenal masyarakat. Kalau petahana kan sudah dikenal, jadi tidak terlalu merasakan dampaknya,&rdquo; ujar Sriyanto.</span></p><p><span>Sriyanto juga melihat pemasangan APK jenis baliho di berbagai daerah masih kurang. Seharusnya, setiap paslon mendapat jatah lima baliho di setiap kabupaten dan kota.</span></p><p><span>&ldquo;Tapi, sekarang jumlahnya masih sangat minim. Padahal, masa kampanye sudah berlangsung sudah lebih dari 1,5 bulan. Seharusnya sejak penetapan paslon kemarin [12 Februari], KPU sudah mulai memikirkan, sehingga tidak terjadi keterlambatan seperti sekarang,&rdquo; terang pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi A DPRD Jateng itu.&nbsp;</span></p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya