SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (kiri) dan Taj Yasin (kanan) di acara Kandidat Bicara Metro TV, Kamis (15/3/2018) malam. (Twitter.com-Metro_TV)

Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 diramaikan dengan pertemuan dua pasangan cagub-cawagub di satu acara.

Semarangpos.com, SOLO – Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah (cagub-cawagub Jateng) di pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah, tampil di acara bertajuk Kandidat Bicara yang ditayangkan Metro TV, Kamis (15/3/2018) pukul 19.30 WIB. Pada acara itu, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said diminta membeberkan alasan mereka memilih calon wakil gubernur dari kalangan santri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sayang, dalam pemaparan itu, baik Ganjar Pranowo maupun Sudirman Said tak fokus memberkan alasan mereka dalam memilih calon wakil gubernur di pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 dari kalangan santri. Mereka justru mengungkapkan pandangan mereka tentang posisi santri di Jateng saat ini.

Menurut Ganjar, pasangan yang mendampinginya di pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 sebenarnya tak harus dari kalangan santri. “Secara simbolik tentu Jateng ini bentengnuya Pancasila, kita sudah biasa guyub rukun sejak lama, mereka [kelompok santri dan non-santri] dilibatkan dan itu beerjalan lama tanpa harus berpasangan dengan kelompok tentu, Baznas tumbuh subur tanpa harus berpasangan dengan kelompok tertentu,” ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Hampir sama dengan Ganjar, Sudirman Said memamaparkan Jateng adalah rumah bagi semua agama dan semua kalangan harus dilayani dengan baik meski dirinya telah menyatakan memiliki program pro santri. “Jateng merupakan rumah bersama dari semua warna dan kalau kita tengok sejarah, semua agama besar tumbuh di sini, Wali Songo, Prambanan, Borbuodur, Laksamana Cengho. Semakin ke sini makin tak dipisahkan secara ketat, sesuatu yang harus dilayani bersama, kita memang mengibarkan APBD kita ke depan pro wong cilik, pro perempuan, dan pro santri,” ujar Sudirman Said.

Sementara itu, Taj Yasin sebagai cawagub yang mendampingi Ganjar Pranowo menegaskan memangn ingin melibatkan kalangan santri di pemerintahan. “Jadi kita memang ingin melibatkan pesantren TPQ, dan madin [madrasah diniyah] untuk keutuhan NKRI. Insa allah kita akan memikirkan bagaimana kesejahteraan para guru-guru TPQ itu,” ujar politikus PPP itu.

Sedangkan Ida Fauziyah, menganggap semua warga Jateng berhak mendapatkan pelayanan dari pemerintah secara baaik, bukan hanya kalangan santri, meski ia dari kalangan santri. “Semuanya berhak mendapatkan pelayanan dari pemerintah, santri di Jateng besar jumlahnya, sama juga kelompok abangan [non-santri], pondok pesantren banyak, mereka berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa, namun merka dibiarkan berjalan sendiri tanpa peran serta negara,” ungkap Ida Fauziyah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya