SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (kanan) bersama penonton film Dilan 1990 di XXI Mal Paragon, Kota Semarang, Jateng, Kamis (8/3/2018) malam. (Twitter-@ganjarpranowo)

Pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 masa kampanyenya dimanfaatkan Ganjar Pranowo dengan nonton bareng film Dilan 1990.

Semarangpos.com, SOLO – Calon gubernur (cagub) nomor urut 1 di Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) dalam rangkaian pilkada serentak 2018, Ganjar Pranowo, mendapatkan kritik setelah menghadiri acara nonton bareng (nobar) film Dilan 1990 di XXI Mal Paragon, Kota Semarang, Jateng, Kamis (8/3/2018) malam. Kritik itu disampaikan pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya melalui media sosial Twitter, Jumat (9/3/2018) pagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Marco menganggap kegiatan Ganjar yang meghadiri nobar film Dilan 1990 di Kota Semarang pada masa kampanye pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu merupakan tindakan yang cengengesan. “Pak @ganjarpranowo zaman cengengesan dan personality sudah lewat! Rakyat ingin program kerja yang jelas, janji yang terukur realistis akan dilaksanakan. Kalau kalah, nanti jangan menyalahkan saran ya,” tulis Marco lewat akun Twitternya, @mkusumawijaya.

Ganjar pun heran kegiatannya itu dianggap cengengesan oleh Marco. Seperti balasan-balasan kepada netizen lainnya, sang cagub petahana Jateng itu pun membalas kritik tersebut dengan suatu pernyataan. “Apa yang tidak jelas? Anda butuh penjelasan?” tanya politikus PDI Perjuangan tersebut.

Namun demikian, cagub yang didampingi cawagub Taj Yasin di Pilgub Jateng 2018 itu mengaku senang mendapatkan kritik dari Marco, meski ia tak mengenal Marco. “Saya tidak kenal dengan @mkusumawijaya namun saya senang mendengarkan masukan dari dia. Semoga suatu saat bisa ketemu. Pasti lebih asyik,” lanjut pria berambut putih itu.

[Baca juga Ini Reaksi Ganjar Seusai Nonton Dilan 1990]

Terlepas dari kritik tersebut, Ganjar mengaku terhibur saat menonton film yang diangkat dari novel berjudul Dilanku 1990 karya Pidi Baiq itu. Pria yang ingin menjadi gubernur Jateng untuk periode kedua melalui pilkada atau lebih tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu juga mengaku bisa bernostalgia mengingat masa SMA saat menonton Dilan 1990.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya