SOLOPOS.COM - Cagub Jateng nomor urut dua, Ganjar Pranowo, saat meninjau lokasi bencana longsor di Brebes, Jateng, Selasa (28/2/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-tim media Ganjar Pranowo)

Pilkada atau Pilgub Jateng 2018, salah satu peserta, Ganjar Pranowo, mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Brebes.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur nonaktif Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyambangi lokasi bencana alam tanah longsor di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, di sela masa cuti kampanye pilkada atau Pilgub Jateng 2019, Selasa (28/2/2018).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Dalam kunjungan itu, Ganjar berkesempatan bertemu dengan para korban dan juga petugas yang mencari keberadaan korban yang hingga kini belum ditemukan.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang diperoleh dari tim media Ganjar Pranowo, seusai bertatap muka dengan para koran, cagub Jateng nomor urut dua itu pun meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memasang early warning system (EWS) di lokasi itu. Hal itu dikarenakan lokasi Desa Pasir Panjang yang terletak di kawasan hutan produksi milik Perhutani BKPH Salem tersebut rawan bencana tanah longsor menyusul adanya pergerakan tanah.

“Seluruh bukit milik Perhutani dicek, jika ada potensi kerawanan maka harus dipasang EWS. Alatnya sudah ada, tinggal dipasang,” ujar Ganjar dalam siaran pers tim media Ganjar Pranowo, Selasa.

Saat di lokasi bencana itu, politikus PDIP itu juga berkesempatan berbincang dengan petugas dan sukarelawan yang masih mencari korban hilang. Hingga saat ini, operasi pencarian menemukan 10 korban dalam kondisi meninggal dunia dan masih ada tujuh korban lain yang dilaporkan hilang.

“Hari ini terakhir operasi pencarian sampai jam 12.00 WIB nanti. Saya dengan antara tim dan keluarga korban sudah sepakat, keluarga sudah ikhlas,” tutur alumnus UGM itu.

Kepala Desa Pasir Panjang, Riswanto, mengatakan dampak longsor juga mengakibatkan 30 rumah rusak. Dari seluruh rumah yang rusak itu, tiga rumah di antaranya mengalami kerusakan parah, bahkan hampir rata tanah.

“Material lumpur dari bukit itu turun menerjang Kampung Cikarae, lumpur masuk rumah setinggi dada. Saat ini warga sedang kerja bakti membersihkan lumpurnya,” katanya.

Dampak lain adalah sulitnya air bersih karena pipa-pipa air warga rusak.Sedangkan soal logistik makanan sampai saat ini menurut laporan Riswanto sudah cukup. Bantuan datang dari berbagai penjuru, baik pemerintah pusat, provinsi Jateng, Pemda Brebes, maupun organisasi pemuda, perusahaan swasta dan partai politik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya