SOLOPOS.COM - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para simpatisan dan kader PDI Perjuangan untuk mengacungkan satu jari pada Rapat Kerja Cabang Khusus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kudus di GOR Bung Karno Kudus, Jareng, Rabu (21/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 didahului ikrar Ganjar Pranowo untuk berjihad melawan fitnah.

Semarangpos.com, KUDUS — Calon gubernur incumbent atau petahana Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ikrar berjihad melawan fitnah yang dialamatkan kepada dirinya dalam memanfaatkan momen Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng sebagai rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) 2018.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Ikrar itu dia ucapkan karena curiga dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) bakal dimanfaatkan kudu rival politiknya untuk menjatukan dirinya dalam perhelatan pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 ini. “Dimungkinkan kasus korupsi KTP elektronik akan dimanfaatkan pada momen Pilkada Jateng ini,” ujarnya seusai menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kudus di GOR Bung Karno Kudus, Rabu (21/2/2018).

Apalagi, lanjut Ganjar, Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dalam sidang korupsi e-KTP untuk terdakwa mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberikan keterangan bahwa dirinya menerima uang dari proyek e-KTP. Baik Partai Demokrat maupun Partai Golkar adalah pendukung pasangan Ganjar Pranowo dan wakil gubernur Taj Yasin dalam pilkada atau Pilgub Jateng 2018.

“Jika orang yang berbicara hanya satu orang, apakah bisa jadi alat bukti, tentunya tidak. Hakim juga bertanya, ‘apakah dia melihat atau kata orang?’ dan jawabannya, ‘kata orang’. Sudahlah hentikan fitnah itu,” ujarnya.

Terkait apakah hal itu akan dimanfaatkan pada momen pilkada atau Pilgub Jateng 2018, kata dia, bisa saja dimanfaatkan. “Biarkan saja, karena kejujuran akan diuji,” ujarnya.

Ia mengaku tertantang untuk melawannya dan harus istikomah. Untuk berjihad melawan fitnah, kata dia, bisa dilakukan dengan menunjukkan bukti kebenarannya.

Pada kesempatan tersebut, dia mengaku senang karena mesin partai mulai menggelinding yang ditambah elemen masyarakat, kelompok agama, dan masyarakat hadir. “Ada banyak dukungan tentu memberi semangat. Saya hanya titip kepada mereka jangan menyebarkan hoaks, menyakiti orang, memecah belah, dan ujaran kebencian karena semua orang harus bisa menciptakan kampanye damai,” ujarnya.

Menurut dia berdebat soal program tentu lebih baik. Ia berharap pertemuan ini semakin menguatkan mesin partai, pendukung, kelompok masyarakat, maupun relawan.

Apalagi, lanjut dia, pertemuan serupa sudah beberapa kali digelar, seperti di Banyumas Raya, Pantura, dan Solo Raya, dan pekan depan di Kedu Raya sehingga mereka nantinya mulai bergerak. “Mudah-mudahan hal itu menjadi energi tim pemenangan dirinya bersama wakilnya untuk memenangkan Pilkada Jateng 2018,” ujarnya.

Di hadapan ribuan simpatisan dan kader PDI Perjuangan Kudus, Ganjar Pranowo bercerita soal perjodohan dirinya dengan Taj Yasin yang menjadi pendamping dalam Pilkada Jateng 2018 diklaimnya sebagai kehendak Allah SWT. Padahal, kata dia, sebelumnya sudah ada upaya mencari pendamping, namun belum menemukan.

“Tiba-tiba keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dengan ijtihadnya para ulama memunculkan Taj Yasin yang sudah dikenal lama,” ujarnya. Mudah-mudahan, imbuh dia, hal itu mempresentasikan kembalinya kekuatan masyarakat untuk bersatu memenangkan dirinya pada pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya