SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Salah seorang petani asal Kecamatan Karangmojo, Rebo Sujiwanto menunjukkan Kartu Tani yang baru saja dia terima saat dibagikan di Aula Kecamatan Karangmojo. Kamis (6/9/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng diwarnai kritik tentang penerapan Kartu Tani.

Semarangpos.com, PURWOKERTO – Calon gubernur Jawa Tengah (Jateng), Sudirman Said, kembali mendapat keluhan tentang penerapan Kartu Tani saat menggelar kampanye pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu pun siap menghapus Kartu Tani seandainya terpilih sebagai gubernur dan menggantinya dengan program Petani Mandiri.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Dilansir dari siaran pers tim media Sudirman Said, kali ini cagub Jateng nomor urut dua itu mendengar keluhan Kartu Tani saat menggelar kampanye di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Jumat (23/2/2018). Namun, keluhan yang didengar Sudirman kali ini bukan berasal dari para petani melainkan para distributor atau penyalur pupuk.

Kartu Tani yang merupakan program andalan cagub petahana, Ganjar Pranowo, dianggap tak hanya merepotkan petani, tapi juga penyalur pupuk. “Kami diancam akan dipidanakan kalau menjual pupuk tanpa kartu petani. Padahal, banyak petani yang belum memiliki kartu itu,” ujar Yani, seorang penyalur pupuk yang menghadiri pertemuan dengan Sudirman Said di Sokaraja, Purwokerto, Jumat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tapi saya kasihan sama petani yang datang karena mereka sudah ke mana-mana dan enggak bisa beli pupuk. Akhirnya, saya kasih saja walau tanpa Kartu Tani. Saya ambil risiko itu,” imbuh Yani.

Penyalur pupuk yang lain menyampaikan aspirasi senada dan berharap agar program Kartu Tani itu dihapus karena merepotkan. “Kalau kartu itu ada manfaatnya buat petani, pasti tidak usah disuruh petani akan berbondong-bondong membuatnya,” ungkapnya.

Dia menceritakan, untuk membeli pupuk petani terlebih dahulu harus menyetor sejumlah uang ke bank (top up), yakni Bank BRI. Dengan kartu yang dimilikinya dia bisa menebus pupuk di kios pupuk terdekat. “Petani itu beli pupuk tidak hutang saja sudah bagus. Buat makan saja susah kok disuruh menabung di bank,” katanya lagi.

Menanggapi hal tersebut Pak Dirman menyampaikan, dalam beragam pertemuan dengan kelompok tani, perangkat desa, dan juga berbagai kalangan lainnya, dirinya selalu mendapat keluhan soal Kartu Tani. “Di mana-mana keluhannya sama. Kalau nanti terpilih, dengan segala hormat kepada yang membuatnya [Ganjar], saya akan hapus dan menggantinya dengan program Petani Mandiri,” kata Pak Dirman.

Menurut Pak Dirman, tujuan membuat kartu itu mungkin baik. Tetapi pelaksanaannya kedodoran. Petaninya belum siap menerima transaksi nontunai, sehingga perlu dilakukan perubahan.

Bukan kali ini saja, Sudirman Said menyoroti masalah Kartu Tani merupakan program andalan Ganjar Pranowo. Dalam kampanye sebelumnya, Sudirman juga pernah mendapat keluhan serupa saat berkampanye di Blora, Selasa (20/2/2018).

[Baca juga : Kerap Dikeluhkan Merepotkan, Sudirman Said Pertahankan Kartu Tani]

Kendati demikian, saat itu Sudirman belum menyatakan keinginannya untuk menghapus program Kartu Tani seandainya terpilih sebagai Gubernur Jateng dalam pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya