SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Condro Kirono. (tribratanews-polresboyolali.com)

Pilkada 2017 digelar di tujuh kabupaten dan kota di Jateng, bersamaan dengan Pilkada Jakarta.

Semarangposcom, SEMARANG – Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Condro Kirono, tidak akan mengikuti kebijakan yang diterapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. M. Iriawan, dalam mengamankan proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2017 di wilayahnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti diberitakan Solopos.com, Kapolda Metro Jaya menyatakan dengan tegas akan menembak di tempat provokator atau pembuat onar dalam Pilkada 2017 di DKI Jakarta. Pernyataan ini disampaikan Kapolda Metro Jaya saat menggelar silaturahmi dengan para pimpinan partai politik (parpol) dan tim sukses masing-masing calon gubernur-wakil gubernur di Mapolda Metro Jaya, Kamis (27/10/2016).

Menurut Condro Kirono, kebijakan yang diterapkan Kapolda Metro Jaya itu tidak pantas diterapkan di wilayah Jateng. Terlebih lagi, dalam kategori nasional, tingkat kerawanan baik potensi kerusuhan ataupun konflik antarwarga selama Pilkada 2017 di Jateng masih tergolong sedang.

“Jateng enggak perlu seperti itu. Saya rasa untuk Jateng masih aman-aman dan enggak perlu menerapkan sikap seperti itu [tembak di tempat bagi pembuat onar atau provokator],” ujar Irjen Pol. Condro Kirono kepada wartawan di sela-sela menghadiri Rapat Koordinasi TNI-Polri se-Jateng-DIY di Balai Diponegoro Kodam IV Diponegoro, Semarang, Jateng, Jumat (28/10/2016).

Meski tidak akan menginstruksikan perintah tembak di tempat kepada anggota terhadap para provokator, Kapolda Jateng tetap akan mengawasi secara intensif proses Pilkada di Jateng yang tengah berlangsung.

Salah satu fokus yang diawasi adalah adanya isu-isu terkait SARA yang dikhawatir akan dibawa oleh para tim sukses dari masing-masing calon kepala-wakil kepala daerah di tiap-tiap daerah untuk mendapat dukungan massa.

“Untuk isu SARA kami sudah mewanti-wanti bahwa dalam Pilkada kali ini dilarang. Kami akan memantau tidak hanya di lingkungan masyarakat, tapi juga melalui jejaring media sosial. Kalau ada yang kedapatan menggunakan isu SARA kami akan langsung menindak,” imbuh Condro Kirono.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya