SOLOPOS.COM - Cawali Anung Indro Susanto dan Cawawali Umar Hasyim bersalaman komando saat bertemu di Rumah Makan Padang Sederhana, Laweyan, Solo, Selasa (7/7/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada 2015 di Solo diwarnai mundurnya Umar Hasyim sebagai cawawali dari Koalisi Solo Bersama.

Solopos.com, SOLO Calon wakil wali kota (cawawali) Solo dari Koalisi Solo Bersama (KSB) Umar Hasyim mengundurkan diri dari bursa pencalonan. KSB kini berusaha mencari cawawali baru untuk diduetkan dengan calon wali kota (cawali), Anung Indro Susanto dalam Pilkada 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Umar Hasyim yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Solo mundur sebagai cawawali KSB dalam Pilkada 2015 di Kota Solo setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan anggota DPR/DPD/DPRD mengundurkan diri jika mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. ”Saya konsentrasi di DPRD saja,” kata Umar ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (12/7/2015).

Umar mengatakan keputusan itu berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk masukan dari konstituen yang tetap menghendakinya eksis di DPRD. Meskipun ada konstituen yang berkeinginan Umar maju sebagai cawawali, namun masukan dari keluarga yang menjadi dasar dirinya mantap untuk mundur dari pencalonan.

”Semua keluarga, istri dan anak saya, kakak-kakak, serta saudara yang lain menghendaki tetap di DPRD,” kata Umar.

Anung Menerima
Ketua DPD PAN Solo ini mengatakan pengunduran tersebut secara resmi telah disampaikan ke KSB, Sabtu (11/7/2015) malam. Dia juga menyampaikan pengunduran diri langsung ke cawali KSB, Anung Indro Susanto. Umar mengatakan parpol dalam KSB maupun Anung telah menerima keputusan tersebut.

Umar menepis tudingan pengunduran diri dalam bursa pencalonan itu karena peluang KSB menghadapi PDIP sangat tipis. Selain itu, dia juga menepis anggapan bakal kehilangan pendapatan karena telah mundur dari DPRD dan jika KSB kalah dalam pilkada. ”Tidak ah bicara itu [pendapatan]. Saya optimis KSB akan menang,” kata dia.

Ketua 1 KSB, Sugeng Riyanto, mengakui pengunduran diri Umar Hasyim. Pernyataan sikap Umar disampaikan secara resmi dan tertulis kepada KSB dan diplenokan dalam rapat pimpinan KSB di Sekretariat KSB, Sabtu malam.

”Pak Umar fixed mundur dari cawawali KSB dan memilih tetap di DPRD. Pak Anung dan KSB menerima pengunduran diri Pak Umar dalam rapat semalam [kemarin]. KSB segera mencari figur pengganti Pak Umar di posisi cawawali,” tulis Sugeng dalam pesan singkatnya di Blackberry Messenger (BBM), Minggu.

Tutup Kans Kandidat
Sugeng menyatakan KSB juga sepakat menutup peluang dua cawawali yang sempat menjadi saingan Umar Hasyim, yakni Muhammad Fajri dan Muhammad Taufiq. Dia menjelaskan Muhammad Fajri sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mau menggantikan posisi Umar Hasyim. Sementara untuk figur Muhammad Taufiq terdapat perbedaan pendapat di internal KSB.

Sugeng mengatakan KSB berupaya menginventarisasi sosok yang kredibel dari parpol anggota KSB dan dari cawali KSB Anung Indro Susanto. Sugeng berpendapat figur dari parpol maupun di luar parpol sangat memungkinkan menjadi pengganti Umar.

”Kami tidak membatasi usulan parpol maupun Pak Anung. Yang penting sosok itu memenuhi dua kriteria yang ditentukan KSB, yakni basis massa dukungan dan elektabilitas tokoh. Teknisnya, masing-masing dimintai miling-miling [menimang-nimang] kandidat lalu datanya dikumpulkan dan dianalisis. Baru selanjutnya dijajaki dan diseleksi,” tutur Sugeng yang juga Ketua DPD PKS Solo itu.

Sudah Diprediksi
Sekretaris KSB Supriyanto juga menyampaikan hal senada. Dia menegaskan Umar Hasyim resmi mundur dari cawawali KSB. Sikap Umar Hasyim tersebut sudah diprediksi sebelumnya. Apalagi dan pertemuan, Jumat (10/7/2015) malam, Umar menyampaikan sikap keluarganya yang keberatan bila harus mundur dari Wakil Ketua DPRD Solo. ”Untuk mencario cawawali nanti masing-masing parpol akan mengusulkan nama. Usulan digodok satu hari,” kata dia.

Cawali KSB Anung Indro Susanto pun bersiap menata ulang dinamika di internal KSB. Sejak Sabtu, Anung sudah mendekati sejumlah figur potensial untuk menjadi pendampingnya.

”Kami sudah memiliki beberapa figur alternatif sebagai pengganti Umar. Figur itu ada yang perempuan juga. Mereka dari parpol dan dari luar parpol,” ujar Anung saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya, Sabtu siang.

Sementara itu, advokat yang sempat masuk bursa cawawali dari KSB, Muhammad Taufiq, menyatakan hasil survei popularitas dan elektabilitasnya paling tinggi. Taufiq mengaku menerima hasil survei itu dari salah satu anggota tim KSB. ”Hasil survei saya ternyata mengalahkan semua calon di KSB, termasuk Pak Anung. Tetapi yang disukai KSB bukan mencari tokoh populer. Jadi jangan mimpi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya