SOLOPOS.COM - Puluhan warga yang mengatasnamakan Relawan Surabaya Bersatu menyegel Kantor KPU Surabaya, Jumat (21/8/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Abdul Hakim)

Pilkada 2015 di Kota Surabaya diwarnai dengan aksi puluhan warga menyegel kantor KPU setempat karena kecewa terkait minimnya trasparansi.

Madiunpos.com, SURABAYA — Puluhan warga yang mengatasnamakan Relawan Surabaya Bersatu menyegel kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Jumat (21/8/2015). Penyegelan itu sebagai bentuk kekecewaan mereka atas minimnya transparansi KPU dalam tahapan pelaksanaan Pilkada 2015 di Kota Surabaya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum menyegel kantor KPU Surabaya, massa aksi berdemonstrasi di depan kantor itu dengan membentangkan spanduk dan poster bertuliskan argumentasi, seperti “Selamatkan KPU dari kebohongan”, “KPU harus tegas jangan mau diintervensi”, dan “KPU harus jujur terbuka dan profesional”. ”Kami minta KPU tegas jangan mau diintervensi, KPU harus jujur terbuka dan profesional,” kata salah seorang koordinator aksi, Pokemon, saat mendatangi KPU Surabaya.

Dia mengatakan KPU Surabaya tidak transparan dalam pelaksanaan Pilkada 2015 di Kota Surabaya terbukti saat penyerahan rekomendasi asli DPP PAN untuk pasangan Rasiyo-Abror, Rabu (19/8/2015). Menurut dia, belasan wartawan bahkan tidak diberikan akses masuk dalam penyerahan rekomendasi asli pasangan calon itu.

Setelah diserahkan kepada KPU Surabaya, menurut dia, rekomendasi asli DPP PAN untuk pasangan Rasiyo-Abror tak ditunjukan kepada publik,  sehingga Relawan Surabaya Bersatu menuding ada perilaku KPU yang tidak transparan. “Oleh sebab itu, kami mendatangi KPU Surabaya untuk melihat langsung rekomendasi asli itu,” ujar dia sebagaimana dilaporkan kantor Berita Antara.

Setelah demonstran melakukan orasi, komisioner KPU Surabaya mempersilahkan kepada massa aksi dari Relawan Surabaya Bersatu menyampaikan aspirasi di dalam ruang rapat Kantor KPU Surabaya. Beberapa perwakilan melakukan audiensi bersama Ketua KPU Surabaya, Robiyan Arifin, dan sejumlah beberapa komisioner lainnya.

Setelah bertemu dalam satu forum, perwakilan Relawan Surabaya Bersatu menuntut Ketua KPU untuk menunjukan rekomendasi DPP PAN untuk pasangan Rasiyo-Abror. Selain itu, mereka ingin mengetahui keabsahan aturan mengenai rekomendasi dengan scan pada awal mula pendaftaran.

“Saya ingin tahu, apakah ada atau tidak dalam peraturan KPU Surabaya, rekomendasi diserahkan dengan scan? Tolong dijawab tegas, ada atau tidak?” kata perwakilan Relawan Surabaya Bersatu.

Ketua KPU Surabaya, Robiyan Arifin, menjelaskan rekomendasi dengan cara scan diperbolehkan berdasarkan undang-undang ITE. Menurut dia, KPU Surabaya telah konsultasi dengan KPU pusat, hasilnya kondisi tersebut masih diperbolehkan.  “Asal kami meyakini itu benar ada aslinya dan kami juga minta rekomendasi aslinya,” kata Robiyan Arifin.

Robiyan menyampaikan KPU Surabaya telah menjalankan tugas sesuai prosedur dan peraturan yang telah dibuat, termasuk ketika para wartawan tidak diperkenankan masuk dalam penyerahan rekomendasi asli DPP PAN. Menurut dia, wartawan dilarang ikut serta karena KPU Surabaya ingin menciptakan kondisi yang tertib dan teratur.

“Kami hanya ingin teratur dan tertib. Hal itu kami terapkan pada pasangan calon yang pertama,” jelas Robiyan.

Sementara itu, meski dijelaskan panjang lebar, massa aksidari Relawan Surabaya Bersatu masih tetap mengotot dan akhirnya deadlock dalam pembahasan mengenai pelaksanaan Pilkada 2015 di Kota Surabaya. Masa aksi keluar ruangan rapat dan menyegel secara simbolis gedung KPU Surabaya dengan menggunakan spanduk dari kertas karton bertuliskan, “Kantor KPUD disegel rakyat”. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya