SOLOPOS.COM - Pelipatan Surat Suara (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pilkada 2015 di wilayah Kabupaten Ngawi butuh simulasi bagi penyandang cacat.

Madiunpos.com, NGAWI — Sejumlah penyandang cacat yang memiliki hak suara di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berharap KPU setempat lebih sering memberikan simulasi pencoblosan guna kelancaran pemungutan suara Pilkada Ngawi, 9 Desember 2015 mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala SLB B Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa Ngawi, Ngadirin, di Ngawi, Rabu, mengatakan, banyak anak didiknya berkebutuhan khusus yang masih bingung dengan tata cara pencoblosan pilkada nanti.

“SLB B Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa ini ada dua sekolah, yakni SLB B yang menampung 65 pelajar tunarungu dan SLB C yang menampung 75 pelajar tunagrahita. Dari jumlah tersebut terdapat 17 pelajar dari SLB B yang memiliki hak pilih serta 15 pelajar dari SLB C yang punya hak pilih,” ujar Ngadirin kepada wartawan di Ngawi, Rabu (25/11/2015).

Belum Dimengerti
Menurut dia, di sekolahnya pernah sekali dilakukan simulasi pemungutan suara oleh KPU Ngawi. Dalam simulasi tersebut, para siswa juga melakukan satu kali pencoblosan surat suara. Namun, pihak sekolah menilai hal itu masih kurang. Sebab, simulasi tersebut belum sepenuhnya dimengerti oleh anak didiknya.

“Untuk bisa mengerti dengan baik, seharusnya simulasi pemungutan suara dengan mencoblos dilakukan beberapa kali. Kondisi para pelajar yang berkebutuhan khusus membuat mereka harus beberapa kali belajar,” kata dia.

Pemilih Pemula
Ia berharap KPU Ngawi bersedia memberikan simulasi lagi bagi para siswanya tersebut. Apalagi, rata-rata mereka merupakan pemilih pemula. Sementara, sejumlah pelajar SLB setempat menyatakan menolak golongan putih. Mereka mengaku akan menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember mendatang.

KPU Ngawi mencatat jumlah penyandang cacat yang memiliki hak pilih pada Pilkada Ngawi 2015 mencapai 658 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 217 orang di antara mereka adalah penyandang tunanetra, sedangkan sisanyanya tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan penyandang cacat lainnya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya