SOLOPOS.COM - Anggota LSM Merah Putih hampir beradu jotos dengan Sekreatris KPU Banyuwangi di Kantor KPU Banyuwangi, Kamis (13/8/2015). (detikcom)

Pilkada 2015 di Banyuwangi diwarnai pertikaian antara anggota LSM dan pengurus KPU Banyuwangi. Kduanya hampir adu jotos.

Madiunpos.com, BANYUWANGI — Puluhan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendatangi Kantor KPU Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015). Mereka menduga banyak kejanggalan berkas pasangan calon bupati (cabub) dan calon wakil bupati (cawabub) Banyuwangi pada Pilkada 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota LSM Merah Putih tersebut sempat mengamuk di Kantor KPU Banyuwangi. Berdasarkan pantauan Detikcom di lokasi, mereka bahkan sempat adu mulut dan nyaris adu jotos dengan sekretaris KPU Banyuwangi.

Kehadiran para aktivis LSM di KPU itu untuk memprotes berkas rekomendasi dari DPP Golkar untuk Pilkada 2015 yang diduga palsu. Rekomendasi itu digunakan pasangan calon Soemantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo.

Yunus dari LSM Merah Putih meminta Sekretaris KPU Banyuwangi, Ahmad Faruk Eriyono menghadirkan seluruh anggota KPU Banyuwangi. Selain itu, LSM Merah Putih juga meminta KPU Banyuwangi membuka berkas yang sudah dikumpulkan pasangan calon untuk Pilkada 2015 di Kantor KPU Banyuwangi.

Namun, semua permintaan LSM Merah Putih itu ditolak Ahmad Faruk Eriyono. Hal tersebut justru membuat anggota LSM Merah Purtih naik pitam. Mereka langsung menuding dan membentak Ahmad Faruk Eriyono. Bahkan, Yunus dari LSM Merah Putih nyaris memukul Ahmad Faruk Eriyono.

Aksi itu lantas dilerai anggota lain dan polisi berpakaian preman. “Ini bukti jika memang mereka sudah tidak independen. Kami akan penjarakan semua anggota KPU!” seru Yunus seperti diberitakan Detikcom, Kamis (13/8/2015).

Yunus menduga ada unsur kongkalikong di KPU Banyuwanyi dalam pelaksanaan Pilkada 2015. Menurut dia, surat rekom dari DPP Golkar palsu. Selain dugaan pemalsuan berkas, menurut Yunus, LSM Merah Putih menduga adanya suap dari pasangan calon incumbent, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widiatmoko, agar memuluskan Pilkada 2015 serentak di Banyuwangi.

Sementara itu, Sekretaris KPU Banyuwangi, Ahmad Faruk Eriyono, mengatakan seluruh anggota KPU Banyuwangi tidak berada di Kantor KPU Banyuwangi. Terkait permintaan LSM Merah Putih untuk membuka file pasangan calon, dia memang enggan menuruti. Menurut dia, bukan wewenangnya.

“Membuka file bukan wewenang kami. Silahkan saja anda langsung ke Panwaslu,” kata Ahmad Faruk Eriyono.

Pilkada Malang
Kondisi berbeda terjadi di Malang, Jatim, terkait transparansi pelaksanaan Pilkada 2015. Seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Kamis (13/8/2015), sosialisasi penyelenggaraan Pilkada Malang 2015 mendatang diawali dari masyarakat dan tokoh adat yang ada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.

Ketua KPU Kabupaten Malang, Santoko, mengatakan sosialisasi Pilkada 2015 bagi warga Desa Ngadas untuk memberikan pemahaman kepada mereka akan pentingnya Pemilu, termasuk pilkada yang akan memilih bupati dan wakil bupati mereka selama lima tahun ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya