SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Petugas Linmas membantu warga penyandang cacat menunjukkan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, Minggu (26/5/2013). Suasana pencoblosan di TPS kolektif yang berdiri di Gedung Serbaguna Kalimosodo, Desa Senden. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN — Warga Dusun Kokap, Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten, menolak berdirinya tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) di kampungnya. Hal itu merupakan buntut kekecewaan warga setempat terhadap hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Senden.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari 18 anggota KPPS [Kelompok Penyelenggaran Pemungutan Suara] yang dibentuk di dusun ini, hanya ada dua anggota yang masih bertahan yakni Daryanto dan Sukarman. Selain keduanya sudah mengundurkan diri,” terang Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Senden, Mulyana, saat ditemui Solopos.com di Ngawen, Minggu (26/5/2013).

Selain masalah pengunduran diri anggota KPPS, warga Dusun Kokap juga menolak berdirinya tiga TPS di kampungnya. Alhasil, PPS Desa Senden mendirikan tiga TPS kolektif di luar Dusun Kokap yakni di kompleks Gedung Serbaguna Kalimosodo atau berada di depan balaidesa setempat.

“Ketiganya adalah TPS 5 dengan 364 pemilih, TPS 6 dengan 332 pemilih dan TPS 7 dengan 371 pemilih. Semua pemilih berasal dari Dusun Kokap, hanya ada satu RT dari Dusun Senden yang ikut nyoblos di TPS kolektif ini,” tandas Mulyana.

Akibat mundurnya 16 anggota KPPS di tiga TPS tersebut, PPS terpaksa mengganti anggota KPPS dari luar Kokap. Mulyana mengakui anggota KPPS di tiga TPS tersebut berasal dari luar Dusun Kokap sehingga tidak begitu mengenal warga setempat. Namun begitu, dia mengklaim tidak ada warga Dusun Kokap yang mencoblos hingga lebih dari sekali.

“Masih ada dua anggota KPPS yang berasal dari Kokap. Anggota PPS Senden juga ada yang berasal dari Kokap. Dengan begitu, mereka mengenal betul warga yang memilih itu. Tidak akan ada warga yang memilih lebih dari sekali,” ungkapnya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten Bidang Hukum, Pengawasan, Data dan Informasi, Siti Farida, mengatakan pelaksanaan Pilgub di Desa Senden merupakan satu dari lima titik yang mendapat perhatian lebih dari KPU Klaten. Empat titik pelaksanaan Pilgub Jateng lain yang mendapat perhatian lebih itu yakni Desa Soka Kecamatan Karangdowo, Desa Karangdukuh Kecamatan Jogonalan, Lembaga Permasyarakat (LP) Kelas IIB Klaten, dan rumah sakit.

“Pelaksanaan pilkades di Desa Senden, Soka dan Karangdukuh sempat bermasalah. Oleh sebab itu kami menaruh perhatian lebih,” terang Farida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya