SOLOPOS.COM - Logo Pilgub Jawa Tengah

Logo Pilgub Jawa Tengah

SEMARANG-DPRD Jateng merasa khawatir partisipasi masyarakat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 rendah, karena sosialisasi kurang optimal.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Kekhawatiran ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jateng, Abdul Fikri Faqih kepada wartawan di Semarang, Jumat (15/2/2013). Sebab, menurut dia, dari hasil kunjungan lapangan di daerah pada Kamis (14/2), ternyata sosialisi pilgub belum menjangkau daerah pedesaan.

“Dari kunjungan Komisi A ke KPU Banjarnegara, sosialisi pilgub di sana belum menjangkau daerah pegunungan dan pedesaan,” katanya.

KPUD Banjarnegara, lanjut dia  mengeluhkan minimnya anggaran dana sosialiasasi pilgub sehingga belum bisa menjangkau wilayah pedesaan.

Untuk melakukan sosialisasi yang menjangkau 278 desa, KPU Banjarnegara hanya mendapatkan anggaran Rp194 juta. Kondisi ini kemungkinan tak hanya di Banjarnegara, tapi juga di kabupaten lainnya. Sehingga, lanjut Fikri, kalau Komisi Pemilihah Umum (KPU) Jateng tak segera mengambil langkah sosialisi di pendesaan maka akan berakibat rendahnya tingkat partisipasi masyarakat pada pilgub mendatang.

Pasalnya, jumlah penduduk Jateng yang tinggal di pedesaan sangat banyak, sehingga bisa mempengaruhi prosentase tingkat pemilih.
“Sosialiasi pilgub jangan hanya terkonsentrasi di perkotaan saja, tapi juga pedesaan,” ujar anggota Dewan dari PKS ini.

Kalau KPU mengalami kendala dana untuk melakukan sosialasi di pedesaan, Fikri mengusulkan supaya KPU melibatkan partasipasi pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). “Tinggal dilakukan koordinasikan agar mereka bisa membantu sosialisasi di daerah-daerah pedesaan,” imbuhnya.

Selain sosialiasi pilgub, DPRD Jateng juga memantau daftar pemilih yang masuk dalam daftar pemilih sementara (DPS). “Penetapan DPS harus benar-benar valid, supaya tidak terjadi masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Terkait DPS, DPRD Jateng, imbuh Fikri memberikan apresiasi kepada KPU Banjarnegara yang melakukan koreksi sekitar 22.000 pemilih bermasalah yang tertera dalam Daftar Pemilih Potensial Pemilu (DP4).

Sementara, fungsionaris DPW PKB Jateng, KH Samsul Maarif menyatakan bakal calon gubernur (cagub) yang akan diusung masih menunggu PDIP. Semisal PDIP nantinya memberikan rekomendasi bakal cagub kepada Sekda Pemprov Jateng, Hadi Prabowo maka PKB akan bergabung PDIP.

“Namun, bila Hadi Prabowo tak mendapatkan rekomendasi dari PDIP, maka PKB dan beberapa partai lain siap mengusung beliau sebagai cagub,” kata dia kepada wartawan di Semarang, Jumat kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya