SOLOPOS.COM - Logo Pilgub Jawa Tengah

Logo Pilgub Jawa Tengah

SEMARANG–Potensi tingginya golongan putih (golput) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 karena sosialiasi kurang dan adanya anggapan gubernur tidak penting.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian diungkapkan pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, M Yulianto kepada wartawan di Semarang, Senin (6/5/2013).

Menurut dia, sosialisi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang sosok calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) kurang. ”Sehingga warga di pedesaan belum menentukan pilihan, karena tidak tahu sosok cagub-cawagub yang akan dipilih,” bebernya.

Sebaliknya, kata Yulianto, di perkotaan yang didominasi kalangan menengah ke atas yang terdidik menganggap peran gubernur dalam era otonomi daerah kurang penting.

”Kalangan menengah ke atas yang terdidik akan memilih golput, karena menganggap peran gubernur tak begitu penting,” katanya.

Tingginya golput ini, imbuh Yulianto, memang secara langsung tidak memengaruhi pelaksanaan Pilgub Jateng, tapi kualitas demokrasi berkurang.

”Hasil pilgub tetap sah, hanya saja kualitasnya kurang, karena partisipasi masyarakat rendah,” ujarnya.

Seperti diberitakan, cawagub Don Murdono mengungkapkan potensi golput pada Pilgub Jateng 2013 diperkirakan mencapai 65% dari jumlah pemilih. Besarnya potensi golput ini merupakan hasil survei terbaru yang dilakukan lembaga survei asal Jakarta Indo Barometer.

Sementara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, menggelar sosialiasi pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub) 2013 bersih dari money politics. Sosialisasi yang melibatkan ratusan mahasiswa dan pelajar dilakukan dengan turun ke Jl Pahlawan Kota Semarang, Senin (6/5).

Mereka membentangkan poster dan spanduk berisi ajakan kepada masyarakat, mengawasi pelaksanaan Pilgub Jateng pada 26 Mei 2013 supaya berlangsung bersih dari politik uang (money poltics).

Aksi ini digelar menjelang pelaksanaan kampanye Pilgub Jateng yang dijadwalkan pada 9-22 Mei mendatang.

”Kami mengajak masyarakat supaya ikut mengawasi pelaksanaan pilgub supaya tak terjadi kecurangan dan money politics,” kata Ketua Bawaslu Jateng, Abhan Misbhah.

Bawaslu, lanjut dia juga mengajak kepada masyarakat Jateng menggunakan hak pilihnya dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Masyarakat supaya tidak menjadi golput, karena pilgub akan menentukan masa depan Jateng lima tahun ke depan.

”Masyarakat jangan golput, meski golput tidak dilarang, sebab memilih pemimpin [gubernur] penting untuk masa depan Jateng,” ajak dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya