SUKOHARJO — Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari menegaskan, semua personel pengamanan Pilgub diminta segera melakukan deteksi dini dan memahami lingkungan.
Kapolres juga meminta masyarakat mewaspadai kelompok masyarakat yang ingin mengacaukan pelaksanaan Pilgub. Aksi terorisme juga perlu diwaspadai agar tidak memiliki ruang. Pernyataan itu disampaikan Kapolres, Jumat (24/5/2013) seusai memimpin apel pengamanan pasukan di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo.
Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!
Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya pada kesempatan itu juga menyerahkan anggota perlindungan masyarakat (linmas) untuk bergabung dalam pengamanan Pilgub Jateng. “Petugas jangan sampai lengah terhadap ancaman terorisme. Pengamanan dilakukan sejak proses Pilgub dimulai dan puncaknya pada pencoblosan atau hari H. Untuk itu, dua pertiga kekuatan polri diterjunkan dalam pengamanan Pilgub ini.”
Menurutnya, personel pengamanan Pilgub melibatkan unsur lain, seperti Kodim, Brigif, Brimob dan Kopassus. “Brimob dan Kopassus disiagakan di markas masing-masing. Pengamanan di TPS ditempakan personel linmas, polri dan TNI.”
Sementara itu, Kepala Satpol PP Sukoharjo Sutarmo menjelaskan, jumlah anggota Linmas dan Satpol yang diserahkan dalam apel gelar pasukan kemarin sebanyak 5.052 personil. Terdiri dari anggota Satpol PP 70 orang dan anggota Linmas 4.982 personil. Penyerahan sendiri dilakukan oleh Bupati secara simbolis.