SOLOPOS.COM - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Sudijono Sastroadmodjo, yang merupakan pasangan Cagub Bibit Waluyo, menyapa pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Senin (13/5/2013). Kegiatan itu merupakan salah satu strategi kampanye untuk menarik simpati masyarakat di Kabupaten Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Sudijono Sastroadmodjo, yang merupakan pasangan Cagub Bibit Waluyo, menyapa pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Senin (13/5/2013). Kegiatan itu merupakan salah satu strategi kampanye untuk menarik simpati masyarakat di Kabupaten Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Sudijono Sastroadmodjo, yang merupakan pasangan Cagub Bibit Waluyo, menyapa pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Senin (13/5/2013). Kegiatan itu merupakan salah satu strategi kampanye untuk menarik simpati masyarakat di Kabupaten Wonogiri. (JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

WONOGIRI – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Sudijono Sastroadmodjo, yang merupakan pasangan Cagub Bibit Waluyo, blusukan pasar saat berkampanye di Kabupaten Wonogiri. Ia bersama tim pendukungnya mengunjungi pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Senin (13/5/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, Sudijono berkeliling di dalam pasar mulai dari los daging sapi, buah-buahan, empon-empon, hingga pakaian yang semuanya berada di pasar lantai satu. Ia juga didampingi perwakilan tiga partai politik di Kabupaten Wonogiri yang mengusungnya yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

Saat ditemui wartawan di sela-sela blusukan itu, Sudijono mengatakan pasar merupakan roda penggerak ekonomi di masyarakat. Menurutnya, pasar sebagai tempat beraktivitas masyarakat harus mendapat perhatian dari siapapun terutama pemerintah. “Tadi saat saya sempat berbincang dengan beberapa pedagang. Ada keluhan tentang tarif sewa los dan kios. Usulan itu akan dilihat konteksnya dulu, jika ini sudah bertahun-tahun dan tidak merugikan siapapun, mengapa tidak dilakukan untuk masyarakat yang memang membutuhkan,” katanya.

Ia menambahkan, pasar tradisional harus dipertahankan karena banyak orang yang menggantungkan kehidupan ekonominya di pasar tersebut. Cara mempertahankan pasar tradisional, lanjut dia, berupa pemberian batasan dan izin pembangunan pasar modern. “Jarak pasar tradisional yang berdekatan dengan pasar modern, harus diperhatikan. Jadi, tidak merugikan pedagang di pasar tradisional,” ujarnya.

Menurut Sudijono, kampanye yang ia lakukan tidak hanya blusukan pasar. Ia juga melihat pelayanan di puskesmas, bertemu dengan kelompok sopir angkot dan tukang ojek. “Kami ingin mengunjungi semua aktivitas masyarakat agar tahu kondisi permasalahan di Jawa Tengah. Selain kegiatan temu kader,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Wonogiri, Tulus Premana Edi, menyatakan belum ada pelanggaran proses kampanye Pemilu Gubernur yang dimulai pada 8 Mei lalu. “Hasil pantauan kami saat ini, belum ada pelanggaran saat kampanye. Bahkan, cara seperti blusukan pasar dan kunjungan langsung ke masyarakat merupakan metode yang lebih baik daripada konvoi. Sebab, tidak mengganggu kondusifitas di masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya