SOLOPOS.COM - Logo Pilgub Jateng

Logo Pilgub Jateng

SEMARANG-Kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2013 yang dilakukan pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) dinilai tidak kreatif dan stagnan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penilaian ini diungkapkan pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Budi Setiyono, kepada wartawan di Semarang, Kamis (16/5/2013).

Penyebab tidak kreatifnya kampanye pasangan cagub-cawagub, menurut dia, bisa terjadi karena kamampuan dana yang terbatas atau kesalahan proses awal pembentukan tim sukses. Di mana dalam pembentukan tim sukses tanpa didasari pada sebuah sistem sehingga program kampanye hanya berorintasi jangka pendek.

“Pembentukan tim sukses pasangan cagub-cawagub bersifat instan tanpa dasar ideologi dan prospektif jangkan panjang,” katanya.

Karena pembentukannya instan, lanjut dia, maka tim sukses tidak sempat melakukan diskusi dengan pasangan cagub-cawagub tentang strategi kampanye pilgub. “Sehingga kampanye pasangan cagub-cawagub tidak kreatif dan stagnan,” tandasnya.

Karena tidak kreatif, maka strategi dan pola kampanye pasangan cagub-cawagub, baik Hadi Prabowo-Don Murdono (HP-Don), Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo (Bissa), dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko (Gagah) sama yakni blusukan ke pasar-pasar tradisional.

Sampai hari kesepuluh pelaksanaan kampanye Pilgub Jateng, secara bergantian pasangan cagub-cawagub blusukan ke pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah. Tidak hanya itu, bahkan atribut baju kampanye yang dikenakan pasangan Bissa sama dengan Gagah yakni putih-putih.

Menurut Budi, selain kampanye tak kreatif, visi dan misi cagub-cawagub juga tidak menyentuh masalah subtansif yang dihadapi masyarakat. Program cagub-cawagub tak menyentuh permasalahan riil yang dihadapi masyarakat Jateng, misalnya mengatasi kemacetan arus lalu lintas dan pemasalahan air bersih. “Janji-janji kampanye sifatnya normatif, tak menyelesaikan masalah di Jateng,” tandas Dosen FISIP Undip.

Dengan kondisi ini, kata Budi, maka partisipasi masyarakat pada Pilgub Jateng 26 Mei 2013 diperkirakan tak maksimal. ”Berbagai survei menyebutkan angka golongan putih [golput] Pilgub Jateng diperkirakan antara 35% sampai 40%,” ungkapnya.

Terpisah, Sekretaris PDIP Jateng, Agustina Wilujeng, mengklaim cara kampanye Ganjar-Heru yang blusukan ke sejumlah tempat, mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas di masyarakat. “Dari hasil survei yang dilakukan lembaga survei independen, popularitas dan elektabilitas Ganjar-Heru meningkat tajam,” kata dia.

Namun, Agustina enggan mengungkapkan angka prosentasi, dengan alasan untuk strategi kampanye partai,”Yang jelas kami optimistis bisa memenangi Pilgub Jateng,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya