SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pesta satai kambing yang dijanjikan Wakil Walikota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo, akhirnya batal. Hal itu karena tingkat golput pilgub di Solo mencapai 36%, jauh dari angka golput yang disyaratkan Wawali yakni maksimal 25%. Sebanyak 981 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Kota Bengawan pun memiliki tingkat golput di atas 25%.

“Karena tidak ada yang di bawah 25%, pesta satainya ya tidak jadi,” ujar Wawali sambil tersenyum.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

TPS Nomor 15 Pucangsawit Jebres yang menjadi tempat Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, nyoblos nyaris mendapat “kado” pesta satai. Sayang, tingkat golput di TPS tersebut 26%, selisih 1% dari yang dikehendaki Wawali. Meski golput di Solo cukup tinggi, ia mengapresiasi tingkat golput di Solo masih lebih rendah dibanding provinsi yang diperkirakan 49%. Poernomo pun salut melihat jalannya pilgub di Solo yang relatif lancar.

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk itu, pesta satai kambingnya akan diganti syukuran massal. Konsepnya seperti apa masih dipikirkan,” katanya

Sementara itu, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengakui animo masyarakat terhadap pilgub semakin menurun. Rudy lantas memertanyakan urgensi pemilihan langsung dalam pilgub dewasa ini. Jika angka golput di pilub terus-terusan tinggi, Rudy mengusulkan perubahan konsep pemilihan.

“Apakah masih perlu pemilihan gubernur secara langsung? Kalau tingkat partisipasinya terus menurun, yang milih DPRD provinsi saja cukup,” tukasnya.

Menurutnya, pilgub dengan metode pemilihan langsung hanya menghambur-hamburkan uang. Ia mencontohkan pilgub di Lampung yang menghabiskan dana hingga Rp144 miliar. Rudy menilai angka fantastis itu lebih baik dipakai untuk pengentasan kemiskinan.

“Saya pikir biaya pilgub di Jateng juga tak jauh beda. Kalau dipakai mengentaskan kemiskinan entuk pirang gundul kuwi,” ujarnya.

Pada bagian lain, lelaki yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Solo ini mengaku puas dengan raihan suara Ganjar-Heru di Kota Solo. Berdasarkan perhitungan cepat, pasangan itu menang mutlak di Solo dengan persentase perolehan suara mencapai 78%. “Padahal, target awal kami hanya 70%,” ungkapnya.

Menurut Rudy, kunci kemenangan Ganjar-Heru tak lepas dari bekerjanya mesin partai. Pihaknya pun tak menafikan peran simpatisan, relawan hingga masyarakat umum dalam pemenangan Ganjar-Heru. “Kemenangan Ganjar-Heru bukti PDIP masih solid di Jawa Tengah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya