SOLOPOS.COM - Ilustrasi (fokusjabar.com)

Ilustrasi (fokusjabar.com)

SUKOHARJO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo menggelar sosialisasi pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jateng di area car free day (CFD) Jalan Veteran, Sukoharjo, Minggu (31/3/2013). Sosialisasi itu digelar untuk meningkatkan partisipasi warga menekan angka golongan putih (golput) dalam pilkada Jateng, 26 Mei mendatang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto, mengatakan angka golput di Sukoharjo saat pilgub lima tahun lalu cukup besar, yakni mencapai 41 persen. Karena itu, pihaknya menilai sosialisasi pilgub di area CFD sangat efektif sebab dalam satu momen, ada banyak orang yang berkumpul. “Strategi sosialisasi dengan mendatangi tempat keramaian bisa tepat sasaran,” ujar Kuswanto.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut ia mengatakan, KPU Sukoharjo telah menyusun jadwal sosialisasi yang digelar setiap Minggu di CFD. Jadwal tersebut sudah disusun hingga menjelang Pilgub Jateng 26 Mei mendatang. Pekan terakhir sebelum pemilihan, KPU akan membuat gelaran wayang kulit di Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo.

Untuk menekan angka golput, sambungnya, KPU juga telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Sukoharjo untuk membantu menginformasikan pelaksanaan pilgub Jateng kepada para pelajar SMA dan SMK yang sudah memiliki hak pilih atau pemilih pemula. Pasalnya angka golput di Sukoharjo didominasi oleh orang-orang muda. Ia mengatakan, banyaknya angka golput itu lantaran kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya masih sangat kurang.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, yang juga ikut mensosialisasikan pilgub Jateng, meminta agar semua warga Sukoharjo unutk ikut berperan aktif dalam pilgub tersebut. Warga yang sudah memiliki hak pilih, imbuhnya, harus menggunakan haknya. Bila hak pilih tersebut digunakan, maka angka golput bisa ditekan.

Wardoyo menambahkan, sosialisasi yang sudah digelar oleh KPU Sukoharjo itu perlu disambut oleh warga dengan mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak pilih, Mei mendatang. Pasalnya hal itu perlu dilakukan untuk mendapatkan sosok pemimpin yang cocok bagi Jateng.

Sementara itu Kuswanto menambahkan, saat ini KPU Sukoharjo mencatat ada 749.000 orang warga Sukoharjo yang memiliki hak pilih. Kendati demikian, data tersebut masih bisa berubah karena ada warga dari luar Sukoharjo yang berpindah ke Sukoharjo maupun sebaliknya dan adanya warga Kota Makmur yang sudah meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya