SOLOPOS.COM - Marwan Jafar (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Pilgub Jateng 2018 memanaskan suhu politik seiring munculnya calon-calon seperti Ganjar Pranowo sebagai petahana dan Marwan Jafar.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) atau lebih populer dengan sebutan pemilihan umum kepala daerah (pilkada) untuk wilayah Jateng yang pemungutan suaranya bakal digelar 2018 mendatang telah membuat suhu politik daerah ini memanas. Calon-calon yang mulai bermunculan dari sejumlah partai politik memicu suasana persaingan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dampak dari meningkatnya suhu politik itu, media massa maupun warga pengguna Internet (netizen) pendukung calon tertentu mulai tampak berseliweran di dunia maya menebar kabar dan komentar. Kabar dan komentar yang disiarkan melalui media online itu tampak ditujukan untuk mengunggul-unggulkan salah satu figur calon.

Kantor Berita Antara misalnya, Sabtu (20/5/2017), memublikasikan kabar yang menunjukkan bahwa bakal calon gubernur Jawa Tengah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar, di-bully atau dirundung netizen setelah mengkritik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ganjar yang kini menjabat gubernur Jateng kemungkinan kembali maju sebagai calon incumbent atau petahana.

Ekspedisi Mudik 2024

Perundungan Marwan Jafar oleh warganet itu, menurut Antara, dilontarkan netizen sebagai tanggapan atas pernyataan Marwan Jafar yang dimuat dalam sebuah berita media online, Sabtu (20/5/2017). Dalam berita tersebut, Marwan menyebutkan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hanya melakukan pencitraan dalam mengatasi kemiskinan di Jateng.

“Hampir semua kebijakannya masih sebatas pencitraan. Saya sudah keliling seluruh daerah di Jawa Tengah, saya jadi tahu bukan kerja yang nyata dan konkret yang dilakukan,” kata Marwan. Marwan sempat pula menyatakan keyakinannya bisa menekan angka kemiskinan seandainya dipercaya warga sebagai gubernur Jateng periode berikutnya.

Berita yang memuat penilaian Marwan Jafar atas kinerja Ganjar Pranowo dalam mengatasi kemiskinan di Jateng itu, menurut Antara memicu bully atau perundungan oleh sejumlah warganet pengguna media sosial Twitter dan Facebook. Mereka menganggap kritik mantan Menteri Desa dan Transmigrasi terhadap gubernur Jateng berkuasa itu terlalu dini disampaikan. Menurut mereka tahapan Pilkada atau Pilgub Jateng 2018 baru akan dimulai pada bulan Agustus 2017.

Pengguna akun Twitter @juni_rie dengan sarkasme menulis, “Pilgub masih jauh udah nyerang duluan … Sampeyan waras?”

Sedangkan, pengguna akun @toejoelima merespons kritik Marwan Jafar itu dengan tuduhan seolah-olah hal itu merupakan fitnah. “Yah elahhh capek! Belum apa2 mulai nyebar fitnah … ampun deh!” tulisnya.

Sementara itu, pengguna akun Otong Wijono menulis, “Kenapa kok senang menjelek-jelekkan … apakah merasa paling pandai … lebih bagus kalau beradu program …..”

Hampir senada namun tanpa memfitnah sebagaimana @toejoelima, pengguna akun Siti Rochimah menulis, “Politik mestinya membangun peradaban manusia, bukan sebaliknya, malah menghancurkan lawan dengan segala cara. Mestinya beradu gagasan, yang baik katakan baik yang kurang harus dikatakan solusinya. Bertanding namun tetap bersanding.”

“Kl orang ini yg jadi gubernur juga blm tentu hasilnya lebih baik … warga jateng juga gak kenal siapa dia.” timpal pengguna akun Sinung Masih Kecil sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara. Dalam publikasinya, kantor berita pelat merah itu tak sedikit pun menyinggung sikap lain netizen selain kalangan pembela gubernur Jateng berkuasa, Ganjar Pranowo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya