SEMARANG — Pengamat politik menilai incumbent atau patahana Gubernur Jateng, Bibit Waluyo salah dalam membaca komunikasi politik, terkait dukungan parpol.
Menurut pengamat politik Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Joko J Prihatmoko, komunikasi yang dilakukan partai politik (parpol) dengan Bibit Waluyo belum merupakan komitmen yang mengarah pada dukungan pada Pilgub Jateng 2013.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Jadi Pak Bibit jangan menyimpulkan komunikasi ini sebagai bentuk dukungan. Masih perlu proses lagi,” katanya kepada Solopos.com di Semarang, Selasa (4/12/2012).
Pernyataan Joko ini, menanggapi klaim Gubernur Jateng, bahwa dirinya telah didukung lima parpol sebagai calon gubernur (cagub) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng mendatang.
Menurut Bibit, lima parpol itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Demokrat.
“Lima parpol ini sudah pernah omong kepada saya. Memang belum secara resmi hitam di atas putih. Tapi ini sudah bisa menjadi ugeran kita, mudah-mudahan tak ada perubahan,” katanya katanya kepada wartawan seusai menerima paguyuban kepala desa Batang di Kantor Gubernuran Jl Pahlawan, Kota Semarang, Senin (3/12/2012).
Lebih lanjut, Joko menyatakan, untuk mencapai pada tahap mendapatkan dukungan resmi dari parpol, membutuhkan proses panjang. Sebab menyangkut komitmen dengan DPP dan kader parpol pengusung. Komitmen itu misalnya tentang pendanaan dan apa yang akan diberikan cagub kepada parpol.
”Dalam melakukan komunikasi politik dengan parpol, mestinya Bibit Waluyo lebih aktif. Bukan malah parpol yang aktif,” sarannya.
Dia khawatir, kalau Bibit masih tetap mempertahankan gaya komunikasi selama ini, bisa-bisa nantinya ditinggalkan parpol dan tak mendaptkan kendaraan pada pilgub mendatang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
