SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (13/10/2017), memamerkan tawa semringah seusai bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta dalam sidang lanjutan kasus korupsi e-KTP. (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Pilgub Jateng 2018 menurut akademisi Undip Semarang masih menempatkan Ganjar Pramono sebagai calon incumbent atau petahana dengan kans tertinggi.

Semarangpos.com, SEMARANGBeberapa bulan menjelang penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (pilgub) atau lebih populer sebagai Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018, sejumlah kandidat dari beberapa partai politik sudah bermunculan dan menjadi perbincangann di masyarakat. Gubernur Jateng berkuasa, Ganjar Pranowo, termasuk sebagai calon incumbent.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain Ganjar Pranowo, sudah pula masuk bursa pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Sudirman Said, mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar, pimpinan Partai Gerindra Ferry Juliantono, serta politikus Partai Golkar Arianti Dewi yang dialoasikan untuk wakil gubernur.

[Baca juga Gagal di Pileg, Golkar Pede Usung Arianti Dewi ke Pilgub Jateng]

Ekspedisi Mudik 2024

Pengamat politik dari Universitas Diponegoro Semarang Muchamad Yulianto menilai nama Ganjar Pranowo sebagai petahana memiliki kans yang paling tinggi di antara kandidat lainnya. Menurut dia, nama politikus PDI Perjuangan yang berada di urutan pertama dalam bursa Pilgub Jateng 2018 itu rasional karena kepemimpinannya sebagai gubernur Jateng selama ini berjalan dengan baik, tidak banyak kontroversi yang berkaitan dengan pribadi maupun kinerjanya.

“Kalau dilihat dari kinerjanya, lebih dari 70 persen masyarakat Jateng mengapresiasi baik kinerja Ganjar Pranowo, terutama pada bidang reformasi birokrasi dan pelayanan, kesehatan, serta pendidikan,” katanya.

Ia menilai kasus mega korupsi e-KTP yang menyeret nama Ganjar Pranowo sebagai salah satu pihak yang diduga menerima aliran dana saat menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR itu sejauh ini tidak banyak memengaruhi peluang yang bersangkutan untuk maju pada pilgub mendatang.

“Disebut-sebut namanya dalam sidang e-KTP [dan harus beberapa kali hadir sebagai saksi di persidangan] memang iya, tapi publik mempercayai bahwa dalam persidangan itu sering disebut namanya, tapi dia tidak pernah menerima uang [aliran dana korupsi e-KTP] dan itu tampaknya yang lebih dipercayai publik,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, Ganjar Pranowo dikenal masyarakat sebagai gubernur yang relatif lurus dalam menjalankan tugas-tugasnya. Yulianto menyebutkan, rekomendasi calon gubernur dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang segera keluar dalam waktu dekat tentu akan diberikan kepada figur salah seorang kader internal partai yang memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi di Jateng.

“Apabila sampai tidak memperoleh rekomendasi dari PDIP karena mungkin ada alternatif lain yang diusung Megawati, saya kira Ganjar Pranowo tipologi orang yang konsisten di partainya dan kecil kemungkinan pindah partai. Apalagi Ganjar Pranowo menyadari dari kecil hingga besar sampai bisa menjadi gubernur itu karena PDIP,” katanya.

Menjadi Gubernur Jateng periode selanjutnya atau tidak, prospek Ganjar Pranowo dinilai masih bagus ke depan, misalnya untuk membantu Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019. Apalagi kepemimpinan dalam internal PDIP masih membutuhkan figur seperti Ganjar Pranowo.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Populi Center yang dirilis belum lama ini menyebutkan bahwa masyarakat Provinsi Jateng percaya Gubernur Ganjar Pranowo tidak terlibat dalam kasus mega korupsi e-KTP. Hal itu terbaca dari hasil survei yang mempertanyakan apakah masyarakat percaya Ganjar terlibat korupsi proyek pengadaan KTP elektronik tahun 2011-2012 atau tidak.

Berdasarkan hasil survei itu, sebanyak 38,0% masyarakat Jawa Tengah tidak percaya Ganjar Pranowo terlibat kasus mega korupsi e-KTP, kemudian sebanyak 2,9% menjawab sangat tidak percaya Ganjar terlibat. Responden yang menjawab percaya Ganjar terlibat hanya 9,8% dan 1,6% sangat percaya atas keterlibatan Ganjar, sedangkan sisanya 47,8 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei tersebut menggunakan metode tatap muka dengan 800 responden di 80 desa/kelurahan yang dipilih secara acak di 35 kabupaten/kota, dengan margin of error 3,39% pada tingkat kepercayaan 95%. “Hasil tersebut berbanding lurus dengan tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo dibanding beberapa tokoh yang muncul ke permukaan menjelang Pilgub Jateng 2018,” ujar Direktur Populi Center Usep S. Ahyar.

Kepercayaan terhadap Ganjar juga dibuktikan dengan tingkat kepuasan kinerja selama hampir lima tahun menjabat gubernur Jateng dalam periode pertama ini yang cukup tinggi. Sebanyak 65,6% responden menyatakan puas terhadap kinerja Pemprov Jateng periode sekarang dan kepuasan itu berhubungan dengan pengakuan 64% responden yang menyatakan tingkat penghasilannya lebih besar selama Jateng dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo.

[Baca juga Ketemu Golkar di Jakarta, Ganjar Cari Dukungan?]

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengaku siap menerima apapun keputusan dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait dengan rekomendasi sebagai calon gubernur yang akan diusung PDIP. “Saya siap terima rekomendasi maupun tidak. Kalau tidak dapat rekomendasi saya siap menjadi jurkam,” katanya.

Saat ditanya apakah dirinya yakin akan mendapat rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Ganjar hanya menjawab bahwa keyakinan itu selalu diikhtiarkan dengan doa. “Keinginan ada, tapi kalau soal keputusan lagi-lagi kita pakai tradisi PDIP. Saya sepakat dengan Pak Heru, dipasangkan kami maju, tidak dipasangkan kami siap, salah satu di antara kita [mendapat rekomendasi], saya siap juga,” katanya menambahkan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya