SOLOPOS.COM - Jokowi (Foto: Dokumentasi)

Jokowi (Foto: Dokumentasi)

SOLO–Menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta, 20 September, pasangan Joko Widodo-Ahok masih diintai kemungkinan adanya daftar pemilih tetap (DPT) “hantu”.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Jumlahnya pun cukup fantastis, mencapai 15% dari seluruh DPT di Jakarta. Kepada wartawan di Balaikota Solo, Kamis (13/9/2012), calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi itu. “Setelah disurvei, ternyata masih ada 15% DPT hantu,” ujarnya tanpa mau menyebut sumber survei tersebut.

Jokowi mengakui laporan tersebut cukup membuatnya kelimpungan. Pasalnya, penghitungan suara Pilgub yang tinggal sepekan membuatnya tak lagi bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat dan saksi di tempat pemungutan suara (TPS) agar terus waspada. “Semua harus ikut mengawasi.”

Jokowi mengaku kesulitan mengumpulkan bukti pelanggaran karena harus mengurutkan DPT yang ada dengan temuan penggelembungan suara di lapangan. “Harus diurutkan satu persatu. Enggak tahu waktunya cukup atau tidak.”

Oleh karenanya, pihaknya berupaya menangkal kecurangan dengan mengerahkan puluhan ribu saksi di semua TPS di Jakarta. Tak kurang 45.000 saksi akan disebar Jokowi di 15.000 TPS. “Tiap TPS ada tiga saksi,” tuturnya.

Terkait hasil survei, Jokowi mengaku belum mendapat data rinciannya. Meski demikian, Jokowi meyakini survei tersebut valid dan dapat dipertanggungjawabkan. “Data belum dipegang, baru dicari. Kalau betul ada ya ngeri juga,” tukasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya