SOLOPOS.COM - Gambar Ahok dihipnotis yang diunggah di situs Teman Ahok. (Istimewa)

Pilgub DKI Jakarta diwarnai ekspektasi besar pada Ahok untuk maju lewat jalur independen. Soal pendekatan parpol, Teman Ahok punya sikap.

Solopos.com, JAKARTA — Beredarnya kabar soal kemungkinan merapatnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke jalur parpol melalui PDIP membuat peluangnya maju di jalur independen dipertanyakan. Apalagi, relawan Teman Ahok yang sejak awal mendorong Ahok maju lewat jalur independen belum memenuhi target 1 juta KTP.

Promosi BRI Raih 4 Penghargaan BCOMSS, Dirut Sunarso Raih Best CEO of Communication

Hingga Jumat (26/2/2016) malam, jumlah KTP yang masuk dan tercantum di data situs temanahok.com baru mencapai 738.697 lembar. Artinya, masih butuh 261.303 lembar lagi untuk mencapai target 1 juta KTP seperti “syarat” Ahok untuk mau melaju lewat jalur independen.

Melalui situsnya, Teman Ahok angkat bicara dan memberikan pernyataan sikap. Intinya, mereka menyatakan tak pernah punya kepentingan dengan majunya Ahok ke Pilkada Jakarta. Mereka juga tetap memperjuangkan keinginan masyarakat yang menginginkan Ahok mau maju sebagai calon independen.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, mereka mengaku tak pernah memaksa Ahok maju lewat jalur independen. Kepada parpol, mereka juga menyatakan tak akan melakukan tawar-menawar politik. Sebelumnya, Ahok meminta PDIP agar berbicara dengan Teman Ahok jika mau mengusungnya di Pilkada DKI Jakarta. Baca juga: Ahok Pilih Jalur Parpol? Netizen: Gua Tarik Balik KTP!

“Bukannya kami tidak percaya Pak Ahok memerintah akan bisa independen [track record telah membuktikan sendiri independensi beliau tak tunduk pada partai], tapi menurut kami pilihan independen akan sangat bagus untuk demokrasi Indonesia.” Baca juga: Soal Gambar “Ahok Dihipnotis Banteng”, PDIP Kritik Teman Ahok.

Berikut isi pernyataan sikap Teman Ahok:

“Selamat Malam Teman2, Malam ini beredar berita yang membuat telpon kami tak berhenti berdering dan pesan tak henti masuk terkait statement Ahok.

Ada beberapa hal yg hendak kami sampaikan terkait pilihan Independen Atau lewat jalur Parpol bagi Gubernur Ahok, yang semakin banyak menyebutkan nama Teman Ahok.

1. Teman Ahok bukan partai politik, tak punya kepentingan di balik majunya atau terpilihnya Ahok jadi Gubernur. Kami bukanlah partai politik, jadi tak punya mekanisme tawar menawar seperti dan sebagaimana parpol. Kami secara tulus disatukan keinginan bahwa Pak Ahok harus menjadi Gubernur periode ke-2.

2. Teman Ahok tak punya kekuatan politik. Kami cuma punya 730ribu KTP warga DKI yg dikumpulkan dan KTP tersebut BUKAN milik Teman Ahok. KTP tsb hanya titipan dr kepercayaan warga ke Pak Ahok, bukan kepada kami.

3. Dibentuknya Teman Ahok pd awalnya adalah kekhawatiran Ahok tidak akan didukung oleh Parpol2. Kami bukan anti-parpol sbg wadah politik yg sah. Tapi kami sadar juga, jika parpol tdk memperjuangkan Ahok, kami sebagai warga juga bisa memperjuangkan beliau. Semoga ini bisa menjadi pelajaran kepada Parpol agar lebih mendengarkan suara warga ketimbang elite saja.

4. Karena kami tidak ada kepentingan, dan KTP ini hanya titipan warga, kami tetap akan memberikan KTP tersebut nanti kepada Pak Ahok. Pilihan maju independen atau lewat Parpol adalah Hak Pak Ahok. Dan jika kami dilibatkan oleh Pak Ahok dalam negosiasi atau pemilihan wakil dan lain2, hal tersebut merupakan kebaikan dan kebijaksanaan Pak Ahok sendiri. Kami tidak menuntut hal tersebut. Namun memang smp saat ini belum ada komunikasi terkait hal tersebut.

5. Karena maju atau tidaknya Pak Ahok lewat Independen adalah hak beliau sendiri, kami hanya akan meminta setiap keputusan yg diambil nanti dicarikan jalan komunikasi yg tepat. Entah kepada parpol (jika lewat independen), atau kepada ratusan ribu pemilik KTP (jika lewat jalur parpol). Pilihan jalur hendaknya tidak kontraproduktif terhadap tujuan utama, yaitu Pak Ahok jadi Gubernur lagi.

6. Sikap kami, Teman Ahok, sebelum keputusan tersebut final adalah tetap mengupayakan Pak Ahok maju lewat jalur Independen. Bukannya kami tidak percaya Pak Ahok memerintah akan bisa independen (track record telah membuktikan sendiri independensi beliau tak tunduk pada partai), tapi menurut kami pilihan independen akan sangat bagus untuk demokrasi Indonesia. Jalur independen di Jakarta sebagai etalase bangsa akan memupuk kesadaran dari masyarakat Indonesia yang mulai patah semangat dengan perpolitikan di Indonesia.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya