Pilgub DKI Jakarta sudah dipanaskan dua nama, yakni Ahok dan Yusril.
Solopos.com, JAKARTA — Elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih di puncak dalam survei terakhir Populi Center. Beberapa nama calon pendamping Ahok untuk mengikuti Pilgub DKI Jakarta 2017 juga terus bergulir.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Gubernur DKI Jakarta tersebut semula mengincar Djarot Saiful Hidayat yang menjadi Wakil Gubernur saat ini. Namun kini Ahok mengaku punya nama lain untuk jadi pendampingnya dalam Pilgub DKI 2017. Namun, ia mengaku tak mau berpasangan dengan Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan akan memanfaatkan KTP yang dikumpulkan Teman Ahok untuk melaju ke jalur independen. Dia juga berminat mengajak kembali rekannya saat ini, Djarot Saiful Hidayat. Meski demikian, PDIP ternyata tak mengakui keberadaan Teman Ahok. “Itu PDIP dan Teman Ahok harus berkomunikasi,” katanya.
Jika mau menggandeng Djarot, maka mantan Bupati Belitung Timur tersebut harus masuk ke dalam internal partai berlambang banteng tersebut. Menanggapi hal tersebut, Ahok mengatakan akan mencari calon Wakil Gubernur lain untuk mendukungnya di Pilkada DKI.
“Oh tenang, kami punya stok banyak. Banyak lah,” ujarnya di Balai Kota DKI, Selasa (23/2/2016).
Dia juga menuturkan enggan berpasangan dengan Yusril Iza Mahendra meski sama-sama tengah mengumpulkan KTP. Menurutnya, Yusril terlalu pintar. “Repot saya nanti. Saya kalau dengan Djarot oke. Enggak masalah,” pungkasnya.
Dalam survei Populi Center yang dirilis pada Senin (22/2/2016), Djarot Saiful Hidayat dinilai sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang paling cocok mendampingi Ahok. Djarot meraih suara 22,5% responden, unggul jauh dibandingkan nama-nama lain, seperti Fahira Idris (2,8%) dan Sandiaga S. Uno (1%).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
