SOLOPOS.COM - Relawan Teman Ahok dalam sebuah acara di Jakarta. (Istimewa/Temanahok.com)

Pilgub DKI Jakarta dipanaskan tudingan aliran Rp30 miliar ke Teman Ahok melalui Sunny Tanuwidjaja. Asal-usul Teman Ahok pun jadi sorotan.

Solopos.com, JAKARTA — Asal usul relawan Teman Ahok mulai dikuak. Diceritakan bahwa organisasi relawan pendukung Ahok itu dibentuk dengan perencanaan matang dan sejak lama, yakni 2014 saat hubungan Basuki Tjahaja Purnama–yang belum lama menduduki kursi panas Gubernur DKI Jakarta–sedang panas-panasnya dengan DPRD DKI Jakarta.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Adalah laporan Majalah Tempo edisi 20-26 Juni 2016 yang menyebutkan fakta itu. Dalam laporan berjudul Dari Pantai Mutiara ke Teras Balai Kota tersebut, dikisahkan bagaimana CEO Cyrus Network, Hasan Nasbi, bersama Sunny Tanuwidjaja, merencanakan kelompok relawan untuk menyokong pencalonan Ahok pada Pilkada (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lewat jalur independen.

Informasi ini berawal dari keterangan mantan Managing Director Cyrus Network, Andreas Bartoni, yang kabarnya diperiksa KPK di Pacific Place pada 15 April lalu. Kabar pemeriksaan ini dikonfirmasi oleh pimpinan KPK, La Ode Muhammad Syarif dan Basaria Panjaitan.

Dari pemeriksaan itu, dilaporkan Tempo, Andreas bersama Sunny dan Hasan, kerap bertemu Ahok di Balai Kota untuk menggagas dukungan publik yang selanjutnya bernama Teman Ahok. Andreas diminta Hasan membuat proposal Teman Ahok yang dibuat pada Desember 2014. Dalam proposal, ada biaya pengumpulan KTP dukungan senilai Rp10,2 miliar, yaitu untuk menyewa 15 gerai di mal dan 300 posko. Belum lagi biaya konsultan yang nilainya Rp14 miliar.

Pada Maret 2015 saat Teman Ahok dibentuk, modal awal yang digunakan senilai Rp700 juta. Uang itu, berdasarkan laporan tersebut, berasal dari sumbangan konglomerat yang diserahkan melalui Sunny Tanuwidjaja.

Tentang modal pertama pendirian Teman Ahok ini, Ahok juga pernah memberikan konfirmasi. Ahok mengakui bahwa donatur pertama berdirinya relawan Teman Ahok adalah Hasan Nasbi.

“Iya, karena dulu Hasan kan pernah bantu kita waktu Pilgub 2012. Makanya saya sama Hasan nih temen, bukan sebagai konsultan. Dia temen dari dulu,” ujarnya 20 Maret lalu.

Sedangkan Juru Bicara Teman Ahok Singgih Widiyastono mengatakan untuk membiayai proses pengumpulan KTP, Teman Ahok menjual merchandise. “Ada datanya dong pasti. Teman Ahok siap buka data dan laporan keuangan jika memang diperlukan,” jelasnya.

Sedangkan Andreas yang bergabung dengan Cyrus pada Oktober 2014 itu, tiba-tiba keluar. Dia dituding Hasan Hasbi menarik sendiri dana Cyrus senilai Rp300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya