SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI — Sekitar 16 kilometer ke selatan Kota Wonogiri, hutan pinus kecil menanti. Hutan Pinus Suwondo, begitu kebanyakan orang menyebutnya.

Lokasinya berada di Dusun Suwondo, Desa Gumiwang Lor, Wuryantoro. Lokasi persis hutan pinus itu berjarak sekitar 300 meter dari Balai Desa Gumiwang Lor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa melewati jalan beton yang kondisinya cukup baik setelah keluar dari Jalan Raya Wonogiri-Pracimantoro. Jalan itu pun cukup baik dilalui kendaraan roda empat.

Tiba di hutan pinus, hawa adem dan suasana sunyi menyambut. Sebelum ke hutan yang dibelah jalan rabat beton itu, terdapat semacam tenda mangkrak dan satu bangunan yang mirip lokasi parkir.

Tenda mangkrak itu sebelumnya semacam kantin yang menjajakan makanan dan minuman. Berjalan 100 meter dari kantin, banyak ornamen-ornamen untuk spot berfoto pengunjung dalam keadaan tak terawat.

Kayu gazebo terlihat rapuh dan atapnya mulai keropos. Kendati demikian, di gazebo itu terlihat dua sejoli duduk berdampingan sambil mengobrol. Gazebo itu berada jauh dari jalan beton.

Di antara sepuluhan pengunjung yang rata-rata ABG itu, ada Septian Fendi, 18, asal Desa Kateguhan, Tawangsari, Sukoharjo, yang khusyuk mencari lokasi pas untuk memotret tiga teman-temannya.

Ia memilih ornamen berbentuk hati sebagai latar dan mendekatkan kamera ponselnya ke rerumputan yang tumbuh di sekitar pohon pinus. “Saya tiga kali ke sini. Sekadar cari angin saat liburan. Kali ini, saya menemani teman-teman saya yang penasaran ingin ke sini,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Sabtu (5/1/2019).

Hutan Pinus Suwondo ramai dikunjungi setelah viral di media sosial. Lokasi ini, menurut Septian, memiliki suasana tenang, udaranya sejuk, dan lokasinya mudah dijangkau.

“Ke sini hanya foto-foto. Lalu diunggah ke media sosial, lalu pulang,” tutur siswa kelas XII SMK Bina Patria 1 Sukoharjo itu.

Pengunjung memang bisa langsung mengunggah fotonya ke media sosial karena di kawasan itu terdapat jaringan 4G cukup kuat. Untuk menikmati kesejukan hutan pinus itu, Septian dan kawan-kawannya mendapatkannya secara gratis.

Di kawasan belum ada sistem tiket dan tak ada parkir. Pengunjung bisa parkir di sepanjang jalan beton, di tanah lapang dengan warung, atau membawa kendaraan ke kawasan hutan.

Selain Septian, Galuh Anandra Bernadesta, 15, dan temannya, Nur Suryaningsih, 16, juga menyampaikan hal senada. Ia berharap hutan pinus bisa dipercantik dengan penambahan gazebo, spot selfie, hingga penambahan tempat duduk.

Menurut dia, penyediaan fasilitas MCK juga penting termasuk warung makan dan minum agar pengunjung bisa berlama-lama di sana. “Di sini cukup jauh dari permukiman. Mungkin bisa ditambahkan fasilitas MCK,” ujar pelajar asal Giriwono, Wonogiri.

Baik Nur maupun Anandra, sengaja datang ke hutan pinus sekadar memenuhi rasa penasaran. Ia memang hobi berfoto berlatar alam seperti di Alas Kethu, misalnya.

“Dikasih tahu teman katanya tempatnya cantik. Lalu, saya ke sini,” kata Anandra sembari melanjutkan memotret menggunakan kamera DSLR-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya