SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Satu orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga jenis kendaraan di Jalan Boyolali-Semarang depan Gedung IPHI Cabang Ampel, Desa Tanduk, Ampel, Boyolali, Senin (4/3/2019).

Kecelakaan itu melibatkan pikap Mitsubishi L300 berpelat nomor T 8365 P, sepeda motor Yamaha Vega berpelat nomor AD 2842 VM, dan bus Sahabat berpelat nomor E 7899 H.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, saat itu sepeda motor yang dikendarai Suryadi, 37, warga Kaligentong, Ampel, berboncengan dengan Parwoto, 45, warga Desa/Kecamatan Gladagdari, hendak memotong jalan dari gedung di sebelah IPHI Cabang Ampel ke seberang jalan.

Pada saat bersamaan, mobil pikap yang dikemudikan Fahrudin, 23, warga Susukan, Kabupaten Semarang, melintas dari barat ke timur atau dari arah Semarang menuju Boyolali. Diduga kedua pengendara kurang berhati-hati dan tidak memperhitungkan jarak dan kecepatan kendaraan masing-masing sehingga tabrakan tidak dapat dihindarkan.

Suryadi dan Parwoto pun terlempar dan jatuh ke jalan, sedangkan sepeda motornya tersangkut di kolong bagian depan mobil pikap. Setelah bertabrakan pikap oleng ke kanan.

Pada saat itu pula, bus Sahabat yang dikemudikan Yogi Darmawan, 21, warga Sukabumi, Jawa Barat, melaju di lajur berlawanan atau dari arah Boyolali menuju arah Semarang. Jarak antara pikap dan bus ini pun sangat dekat sehingga terjadi tabrakan kedua.

Pada tabrakan kedua ini, pikap menabrak bodi bus sebelah kanan. Karena kalah ukuran, bus masih bisa melaju lurus sebelum berhenti, sedangkan mobil pikap terpental beberapa meter keluar lajur utara hingga menghantam pohon.

Saat pikap meluncur tak terkendali itu, mobil juga berputar-putar dan pada saat itu sepeda motor di kolong pikap ikut terseret hingga pikap terhenti. Tak ayal motor itu hancur dan mobil pikap mengalami kerusakan parah di bagian depan, sedangkan bodi bus juga mengalami kerusakan di bagian kanan.

Dalam rangkaian kecelakaan itu, Suryadi meninggal dunia sedangkan Parwoto mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Sementara itu, saat ditanya Solopos.com mengenai kronologi kejadian, sopir pikap, Fahrudin mengaku tidak bisa mengingatnya.

“Saya tidak ingat,” ujar Fahrudin sepulang dari puskesmas karena mengalami luka pada dahi dan kaki kanan.

Sementara itu, kernet pikap, Magfur, 22, yang tinggal sekampung dengan Fahrudin mengatakan kecelakaan diawali karena sepeda motor nyelonong tanpa memperhatikan kendaraan lain.

“Mereka nyelonong saja jadi ketabrak [pikap]. Lalu kami nabrak bus dan mental sampai muter-muter dan keseret sampai keluar jalan,” ujarnya.

Petugas Satlantas Polres Boyolali yang mendapat laporan kejadian itu langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan. Kanit Lakalantas Ipda Utomo mengatakan masih melakukan penyelidikan dan belum dapat menyimpulkan penyebab kecelakaan.

“Informasi sementara berdasarkan saksi-saksi, sepeda motor menyeberang lalu tertabrak L300 [pikap], lalu pikap menabrak bus hingga terpental,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya