Jakarta [SPFM], Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pidato menanggapi bom bunuh diri di Gereja Bethel Indonesia Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah beberapa jam seusai kejadian. Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo, Senin (26/09) menyatakan secara tersirat Presiden justru menelanjangi sendiri kekurangan aparatnya dalam memberantas teroris. Lebih lanjut Mardigu menjelaskan seharusnya aparat tidak kecolongan dengan kejadian serupa untuk kedua kalinya pasca bom di Polres Cirebon.
Baik bom Cirebon maupun bom Solo mempunyai kesamaan benang merah, yaitu menyetujui menegakkan kebenaran dengan cara kekerasan. Dengan jelas Presiden dalam pidatonya juga mengatakan kelompok pengeboman antara yang terjadi di Cirebon dan Solo mempunyai keterkaitan. [dtc/ria-mg]
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda