SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Jarum jam menunjukkan pukul 08.50 WIB ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono memasuki gedung berbentuk tempurung kura-kura di Kompleks Gedung DPR/MPR.

Serentak ratusan hadirin yang telah duduk manis di kursi-kursi empuk di dalam ruangan berdiri menyambut sang Kepala Negara. Tepuk tangan langsung terdengar memenuhi ruangan. Mereka terdiri dari para wakil rakyat yang duduk di DPR dan DPD RI, para pimpinan dan wakil pimpinan lembaga negara, serta para menteri kabinet pimpinan Presiden SBY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hadir pula mantan Presiden B.J. Habibie dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang terpilih kembali menjadi wakil presiden pada Pilpres 2014 lalu. Lagu-lagu perjuangan yang dibawakan Orkestra Gita Bahana Nusantara selama hampir satu jam sebelumnya terhenti dan memberikan kesempatan Presiden SBY menduduki kursi kebesaran di depan sidang.

Ruangan tampak penuh. Di balkon atas, para pewarta dari berbagai media telah mengambil posisinya masing-masing. Kamera-kamera telah siap dibidikkan.

Hari ini, Jumat (15/8/2014), merupakan hari istimewa bagi Presiden SBY. Pasalnya, hari ini pria yang telah 10 tahun memimpin Indonesia itu akan menyampaikan pidato kenegaraan yang ke-10 sekaligus yang terakhir sebagai Presiden. Pidato kenegaraan disampaikan oleh Presiden dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 RI.

Tahun depan, SBY yang akan segera turun dari jabatannya sebagai orang nomor satu di negeri ini tidak akan lagi menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan DPR dan DPD. Sebagai gantinya, akan ada sosok presiden baru yang membacakan pidato tahunan tersebut. Maka, ruang rapat paripurna Gedung Nusantara DPR/MPR siang ini pun menjadi saksi dari pidato kenegaraan terakhir yang disampaikan oleh Presiden SBY.

Tidak kurang 70 menit lamanya SBY berpidato. Dalam pidato berdurasi lebih dari 1 jam tersebut, Presiden SBY menyampaikan sejumlah isu, pencapaian, dan tantangan yang masih dihadapi bangsa Indonesia di ulang tahunnya yang ke-69. Mulai dari pembangunan demokrasi, penegakan hukum dan keadilan, peningkatan kesejahteraan rakyat, hingga isu-isu global dan posisi Indonesia di kancah internasional.

Tiba-tiba menjelang 10 menit terakhir, suara SBY yang sebelumnya lantang dan lancar terdengar gemetar. Dengan suara terbata-bata dan mata yang berkaca-kaca, SBY menyampaikan perasaannya berdiri di mimbar sidang tahunan tersebut untuk terakhir kalinya. Ia bahkan mengakui ada seribu perasaan yang sulit dilukiskan.

“Sudah dapat dipastikan, inilah terakhir kalinya saya berpidato di tempat yang terhormat ini sebagai Presiden Republik Indonesia. Walaupun ini adalah pidato yang ke-10, perasaan saya sebenarnya sama dengan sewaktu pertama kali berdiri di sini tahun 2005, penuh semangat dan tekad, untuk berbuat yang terbaik dan memberikan segalanya kepada bangsa dan negara,” ujar SBY terbata.

Suasana sempat hening beberapa detik sebelum hadirin memberikan tepuk tangannya. Menurut Presiden yang memimpin Indonesia pada periode 2004 -2014 tersebut, tanggung jawab yang ia rasakan pada akhirnya bukan terhadap partai politik yang mengusungnya maupun pada parlemen.

“Tetapi pada publik, pada rakyat, dan terutama pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” katanya.

Keharuan juga kembali muncul ketika Presiden SBY mengucapkan permintaan maafnya hanya beberapa menit sebelum mengakhiri pidato. Dengan besar hati ia mengakui banyak kesalahan yang mungkin dilakukannya selama dua periode memimpin Indonesia.

“Dari lubuk hati yang terdalam, saya meminta maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan itu. Meskipun saya ingin selalu berbuat baik, tetaplah saya manusia biasa,” katanya kembali terbata. Beberapa kali SBY mengulang kata-kata yang hendak diucapkan.

Akhirnya, tepat 70 menit kemudian, dengan diiringi tepuk tangan hadirin, SBY pun mengakhiri pidatonya dan kembali ke kursi kebesaran di ujung panggung. Setidaknya, Presiden SBY telah menutup pidato kenegaraan terakhirnya dengan indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya