<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — <a href="http://news.solopos.com/read/20180806/496/932413/jokowi-dilaporkan-ke-4-institusi-karena-pernyataan-kontroversial" target="_blank" rel="noopener">Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi)</a> di depan para relawan yang kemudian dituding memancing perkelahian dinilai bukan sebagai terselip lidah, melainkan tergantung pola pikir orang yang mendengarnya.</p><p>Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate mengatakan pola pikir orang menangkap kalimat tersebut salah sehingga diartikan sebagai memancing kerusuhan. "Kalau <em>mindset</em>-nya kekerasan, hal yang baik pun diangggap kekerasan. Kalau <em>mindset</em> keributan, hal yang damai pun bisa jadi keributan," katanya di Jakarta, Selasa (7/8/2018).</p><p>Dalam pidatonya di hadapan relawan yang diselenggarakan di Bogor, Jokowi menyampaikan agar relawan melakukan kampanye yang simpatik. Artinya relawan harus menunjukkan bahwa mereka bersahabat dengan semua golongan dan <a href="http://news.solopos.com/read/20180805/496/932143/mui-hentikan-2019gantipresiden-dan-2019tetapjokowi" target="_blank" rel="noopener">jangan membangun permusuha</a>n.</p><p>"Sekali lagi, jangan membangun permusuhan. Jangan membangun ujaran-ujaran kebencian. Jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela. Tidak usah suka menjelakkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi saat itu.</p><p>Johnny menjelaskan pada pidato tersebut Jokowi dan seluruh partai politik pengusung akan berusaha melakukan kampanye dengan cara yang damai. "Pak <a href="http://news.solopos.com/read/20180804/496/931990/pbnu-rekomendasikan-4-nama-cawapres-jokowi-tak-ada-mahfud-md" target="_blank" rel="noopener">Jokowi</a> sudah menyampaikan berkali-kali koalisi menampilkan keadaban berpolitik," ungkapnya.</p>
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda